Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Perkuliahan Tatap Muka Bisa Dilaksanakan di Kampus jika Penuhi Syarat WHO

Kompas.com - 21/07/2020, 13:14 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, pembelajaran tatap muka, baik di sekolah maupun perguruan tinggi belum dilaksanakan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pembelajaran di perguruan tinggi baru bisa dilaksanakan tatap muka apabila wilayah kampus memenuhi persyaratan yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Proses perkuliahan secara tatap muka baru dapat dilakukan bila wilayah kampus dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan WHO," ujar Ma'ruf saat sambutan di acara Dies Natalis ke-7 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) secara daring, Selasa (21/7/2020).

Baca juga: Wapres Sebut Universitas Terbuka Jadi Pionir Pembelajaran Jarak Jauh

Ia mengatakan, persyaratan pertama adalah penularan virus di wilayah kampus tersebut sudah terkendali.

Hal itu harus ditunjukan dengan rasio penyebaran Ro dalam satu wilayah di bawah 1 selama dua minggu berturut-turut.

Persyaratan kedua, di wilayah tersebut tersedia layanan dan sistem kesehatan untuk menangani kasus Covid-19.

"Persyaratan ketiga, wilayah tersebut memiliki kemampuan dalam melakukan pelacakan yang ditandai dengan kecukupan jumlah pelaksanaan testing," kata Ma'ruf.

Selain itu, pelaksanaan potokol kesehatan yang ketat dalam setiap kegiatan di dalam kampus juga harus diterapkan, di antara lain kewajiban memakai masker, melakukan physical distancing, dan tersedianya fasilitas mencuci tangan.

"Semua hal itu menjadi kunci, mengingat kampus adalah tempat berkumpulnya banyak mahasiswa dan dosen, yang berasal dari berbagai daerah," kata dia.

Baca juga: Molor karena Pandemi, Universitas Islam Internasional Indonesia Buka Perkuliahan Maret 2021

Kendati demikian, dalam perkembangannya di Tanah Air, Ma'ruf menilai bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut belum dapat dilakukan.

Dengan demikian, salah satu terobosan agar perkuliahan tetap dapat berlangsung adalah pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran secara daring.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com