Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf: Kenapa Kasus Covid-19 Masih Naik? Karena Masyarakat Kurang Disiplin

Kompas.com - 17/07/2020, 17:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air belakangan ini dikarenakan ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Padahal, kata dia, pemerintah memberlakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan membuka sektor perekonomian yang wajib menerapkan protokol kesehatan dikarenakan melihat adanya penurunan kasus.

Demikian juga untuk memulihkan perekonomian yang memburuk akibat kemunculan Covid-19 ini.

"Jadi sebenarnya semula kami melihat ada penurunan, oleh karena itu diberlakukannya AKB. Tapi setelah ini, kenapa masih naik? karena kurang disiplinnya masyarakat menaati protokol kesehatan," ujar Ma'ruf memberikan sambutan saat silaturahim dengan sejumlah organisasi masyarakat Islam di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (18/7/2020).

Baca juga: Megawati Yakin Jokowi-Maruf Bisa Atasi Masalah Pandemi Covid-19

Meskipun demikian, kata dia, menghidupkan roda perekonomian di tengah pandemi juga sangat penting untuk keberlangsungan bangsa.

Sebab, jika tidak, kondisinya akan lebih berbahaya lagi sehingga pemerintah berupaya menekan keduanya, yakni bahaya Covid-19 dan bahaya keterpurukan ekonomi.

"Jadi yang menjadi masalah sekarang memang kepatuhan masyarakat. Jangan masyarakat itu tahu ada protokol kesehatan tapi tidak melaksanakan, tidak pakai masker, tidak jaga jarak, tidak mencuci tangan, terus bergerombol tanpa batas," ujar dia.

Baca juga: Menkes Terawan Bantah Rumah Sakit Dijadikan Bisnis Selama Penanganan Covid-19

Berdasarkan penelitian pun, kata dia, sumber masih tingginya kasus Covid-19 dan belum berakhirnya pandemi ini dikarenakan kedisiplinan masyarakat yang masih kurang.

Oleh karena itu, ia berharap ulama berperan dalam membimbing umat agar mereka patuh terhadap protokol kesehatan demi kebaikan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com