JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati mengatakan, penyebaran Covid-19 di lingkungan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) harus menjadi perhatian seluruh pihak.
TNI, kata dia, selama ini sudah memiliki mekanisme yang diterapkan untuk menghadapi Covid-19. Baik di lingkungan kesatuan maupun institusi pendidikan.
Namun, evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan di lingkungan TNI juga perlu dilakukan. Misalnya, dengan menyelenggarakan pendidikan jarak jauh pada saat pandemi berlangsung.
"Memang kuliah video conference, saat ini menjadi jalan keluar. Tetapi dalam pendidikan TNI/Polri ada mata pelajaran atau perkuliahan yang menuntut tatap muka," kata Susaningtyas seperti dilansir dari Antara, Minggu (12/7/2020).
Sejak pandemi ini muncul, ia menambahkan, pemerintah telah memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya untuk mengedepankan aspek pencegahan. Termasuk dalam hal ini berlaku bagi TNI dan Polri.
Seluruh satuan telah disiagakan untuk menerapkan prosedur pencegahan, baik kepada prajurit, PNS maupun keluarganya. Adapun upaya reguler yang selama ini telah dilakukan secara berkala untuk perwira dan PNS yaitu menjalankan pemeriksaan kesehatan dua kali dalam setahun.
"Dan bintara, tamtama, serta PNS sederajat satu kali per tahun," ujarnya.
Bahkan, ketika kasus ini mewabah, seluruh Dinas Kesehatan TNI telah memeriksa file kesehatan seluruh personel.
Hasil pemeriksaan pun dibagi ke dalam empat kategori status kesehatan (stakes), yaitu stakes 1, stakes 2, stakes 2P dan stakes 3.
Personel yang dalam kondisi stakes 3 harus mendapatkan tambahan obat dan suplemen, serta mencegah kontak langsung dengan masyarakat luas.
Baca juga: 1.280 Orang Terinfeksi, Ini yang Dapat Dipelajari dari Klaster Secapa AD Bandung
Sedangkan, bagi yang menyandang status stakes 2P ke atas diminta untuk meningkatkan stamina dengan berolahraga serta tindakan pencegahan lainnya sebagaimana anjuran Kementerian Kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia.
Satuan TNI di sekitar wilayah yang banyak interaksi dengan masyarakat luas juga melakukan pemeriksaan kesehatan tambahan setiap dua pekan.
Prosedur menerima kunjungan dari delegasi militer negara lain dilakukan dengan pengukuran suhu dan larangan kontak fisik langsung.
"Prajurit TNI yang terlibat dalam Komando Tugas Gabungan yang bertugas di Pulau Natuna dan Pulau Sebaru adalah prajurit TNI pilihan dengan kondisi Stakes 1 semuanya. Hingga kini setelah bertugas di Pulau Natuna seluruh prajurit TNI dalam kondisi Stakes 1 semua. Demikian pula yang kini masih bertugas di Pulau Sebaru," ujarnya.
Baca juga: Catatan KSAD soal Klaster Covid-19 di Secapa AD dan Pusdikpom Bandung
Sebelumnya, 1.280 orang di lingkungan Secapa AD dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 991 orang di antaranya adalah perwira siswa, 289 staf dan anggota keluarga Secapa AD.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.