Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

64.958 Kasus Covid-19 di Indonesia, Waspada Kasus Positif yang Belum Terdeteksi

Kompas.com - 07/07/2020, 06:12 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah sejak diumumkan pemerintah pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga Senin (6/7/2020) pukul 12.00, terjadi penambahan 1.209 kasus baru positif Covid-19.

Konfirmasi kasus positif ini dilakukan dengan dua metode pemeriksaan, yaitu tes polymerase chain reaction (PCR) secara real time dan metode tes cepat molekuler.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 1.209, Total Ada 64.958 Kasus Covid-19 di Indonesia

Dengan demikian, total jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 64.958 kasus.

"Kami dapatkan konfirmasi Covid-19 yang positif sebanyak 1.209 orang, sehingga akumulasinya sebanyak 64.958 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin sore.

Dalam data tersebut, angka pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah dua kali pemeriksaan juga bertambah.

Terdapat penambahan sebanyak 814 orang, sehingga total pasien sembuh dari Covid-19 menjadi 29.919 orang.

Baca juga: UPDATE 6 Juli: Bertambah 814, Pasien Sembuh dari Covid-19 Jadi 29.919 Orang

Kemudian, penambahan pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 masih sebanyak 70 orang dalam 24 jam terakhir.

"Sehingga (total) menjadi 3.241 orang," ujar Yurianto.

Pemeriksaan Spesimen dan ODP dan PDP

Pemerintah juga melakukan pemeriksaan terhadap 928.238 spesimen. Dalam sehari, pemerintah telah memeriksa sebanyak 12.756 spesimen.

"Kami melakukan pemeriksaan 12.756 spesimen sehingga total yang sudah diperiksa 928.238 spesimen," kata Yurianto.

Baca juga: Hingga 6 Juli, Ada 38.748 ODP dan 13.360 PDP Covid-19 di Indonesia

Sementara, Yurianto menuturkan, tercatat ada 38.748 orang berstatus dalam pemantauan (ODP) dan 13.360 pasien dalam pengawasan (PDP).

Selain itu, ada 455 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19 di 34 provinsi.

Kasus Covid-19 belum terdeteksi

Berdasarkan data yang disampaikan, Yurianto mengakui pemerintah belum bisa sepenuhnya mengidentifikasi pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia.

Saat ini, menurut Yuri, masih ada orang yang positif Covid-19 berada di tengah masyarakat.

"Kita menyadari sepenuhnya bahwa belum seluruhnya bisa kita temukan. Kemungkinan masih ada yang kasus positif belum teridentifikasi dan berada di tengah kita," ujar Yuri.

Baca juga: Yurianto: Ada Kasus Positif Covid-19 Belum Teridentifikasi Berada di Tengah Kita

Yurianto meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan untuk memutus penularan dari virus corona.

Penerapan protokol kesehatan secara disiplin seperti, menjaga jarak, menggunakan masker, serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik.

"Kalau tidak (diterapkan protokol kesehatan) maka akan sangat mungkin untuk terinfeksi dan kemudian akan menambah kasus positif," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com