Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2020, 18:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, banyaknya kasus pasien positif Covid-19 tidak selalu berbanding lurus dengan penambahan jumlah pasien di rumah sakit.

Sebab, sebagian kasus yang terkonfirmasi positif tidak memiliki indikasi harus dirawat di rumah sakit.

"Untuk kondisi demikian kita menyarankan untuk melaksanakan isolasi mandiri sehingga penambahan kasus yang banyak tak selalu dimaknai pula dengan penambahan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Hasil Rapid Test Reaktif Covid-19, Eks Dirut Jiwasraya Dipindahkan ke Sel Isolasi Mandiri

Menurut Yuri, pihaknya telah melakukan analisis terhadap penambahan dan jumlah total kasus positif Covid-19.

Analisis tersebut berdasarkan tingkat hunian rumah sakit. Hasilnya, kata dia, tidak ada penambahan signifikan pada angka hunian di rumah sakit.

"Kita masih bisa mempertahankan tingkat hunian rata-rata nasional di kisaran 55,5 persen. Artinya baru separuh kapasitas (rumah sakit) digunakan," kata dia. 

Diberitakan, Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus harian tertinggi Covid-19 dalam sehari berdasarkan data yang diumumkan pada Kamis (2/7/2020).

Dalam 24 jam terakhir, tercatat ada penambahan 1.624 pasien positif Covid-19.

Baca juga: UPDATE 2 Juli: Ini Sebaran Kasus Baru Covid-19, Jatim Tertinggi

Berdasarkan catatan Kompas.com dari update data pemerintah, angka tersebut merupakan jumlah kasus baru tertinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, Yurianto mengungkapkan, total ada 59.394 kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Kita dapatkan konfirmasi kasus baru positif sebanyak 1.624 orang sehingga menjadi 59.394 orang," kata dia. 

Penambahan 1.624 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan dari 23.519 spesimen.

Sementara itu, angka penambahan hari ini melebihi rekor penambahan tertinggi sebelumnya, yakni Rabu (1/7/2020) atau kemarin.

Baca juga: ASN di Surabaya Diminta Urunan Bantu Penanganan Covid-19, Pemkot Bantah Kekurangan Dana

Kemarin, ada 1.385 kasus baru Covid-19 dengan total kasus di seluruh Indonesia mencapai 57.770 kasus.

Yurianto juga mengumumkan penambahan jumlah pasien yang sembuh hingga 2 Juli 2020, yakni 1.072 orang, sehingga total pasien sembuh sampai saat ini menjadi 26.667 orang.

Kemudian, kasus kematian bertambah 53, sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 2.987 orang.

Adapun kasus Covid-19 hingga saat ini ini tersebar di 34 provinsi atau semua provinsi yang ada di Indonesia.

Secara khusus, ada 452 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19 dari 34 provinsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

Nasional
Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Nasional
Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com