Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Sering Marah ke Menteri, tapi What Next-nya Tidak Kelihatan"

Kompas.com - 29/06/2020, 15:13 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemarahan Presiden Joko Widodo kepada para menterinya dinilai sebagai pengakuan Kepala Negara bahwa tak ada progres signifikan terhadap berbagai masalah di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan Pengamat Politik Kedai Kopi Hendri Satrio saat dihubungi, Senin (29/6/2020).

Adapun, masalah yang saat ini menjadi perhatian banyak orang adalah penanganan Covid-19, bencana nonalam yang juga berdampak besar terhadap perekonomian.

Menurut dia, apa yang dilakukan Jokowi tersebut merupakan sifat leadership atau kepemimpinan Jokowi yang jarang muncul.

"Kita lihat sebagai leader, dia mengakui bahwa tidak ada progres signifikan," kata dia.

Baca juga: Jokowi Kesal ke Menterinya, Pengamat: Tak Ada yang Bisa Dia Banggakan Selama Covid-19

Apalagi, kata dia, Jokowi selalu mengatakan bahwa tidak ada visi menteri dan yang ada adalah visi Presiden.

Dengan demikian, secara tidak langsung Jokowi pun dinilainya mengakui ada hal yang tidak berjalan baik dari penerjemahan visinya itu oleh para menterinya.

Ditambah lagi, katanya, ini bukan untuk kali pertama Jokowi mengungkapkan kekesalan kepada para menterinya atau jajaran pemerintahan secara terbuka.

Akan tetapi, Hendri mengkritik Jokowi karena tidak terlihat adanya solusi setelah itu.

"Pak Jokowi sering kesal dan marah-marah begini ke menterinya, pernah beberapa kali, tapi what next-nya tidak kelihatan," ujar dia.

Baca juga: Tak Boleh Jokowi ke Kanan, Menterinya ke Kiri...

"Mudah-mudahan setelah ini ada what next yang kelihatan, implementasi baru dari kekesalan ini, ya terserah mau bentuknya reshuffle, penyegaran kabinet, dipersilakan," tutur Hendri.

Apabila reshuffle kabinet terjadi, kata dia, maka menteri-menteri di kabinet Jokowi harus cakap dalam menangani krisis selama pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kejengkelannya kepada para menteri dalam sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Baca juga: Jokowi Marahi Para Menteri: Krisis tapi Dianggap Biasa, Saya Jengkel!

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com