Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial Jadi Petinggi BUMN, Stafsus Erick Thohir: Kami Ambil yang Sudah Berpengalaman

Kompas.com - 25/06/2020, 10:20 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, penunjukan sejumlah milenial sebagai petinggi perusahaan BUMN tidak sembarangan dilakukan.

Ia menegaskan, para milenial yang mengisi posisi teratas di perusahaan BUMN itu memang mumpuni di bidangnya.

"Tidak (berisiko). Karena yang kami ambil yang sudah berpengalaman. Kalau tidak punya pengalaman, kamu takut, dong. Ini kan punya pengalaman," kata Arya dalam forum "Satu Meja" di Kompas TV, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Adian: Bagaimana Mungkin Petinggi BUMN Bilang Sedang Eksperimen...

Arya membantah pengangkatan milenial itu sebagai ajang coba-coba Kementerian BUMN dalam pengelolaan perusahaan.

Menurut dia, keputusan Erick Thohir menunjuk para milenial tersebut demi memajukan perusahaan-perusahaan BUMN yang selama ini mengalami kebuntuan.

"Kita coba orang yang memang mampu. Bisnis itu kalau kita mentok di situ terus, kita harus trial yang baru," kata Arya.

"Kalau Telkom (PT Telekomunikasi Indonesia) kita lihat begitu terus, maka kita harus lakukan sesuatu yang baru. Kalau enggak, nanti kita akan mentok terus," ujar dia.

Arya menjelaskan, Erick Thohir tidak ingin jabatan komisaris di perusahaan-perusahaan BUMN diisi oleh para pensiunan tanpa mempertimbangkan kemampuan mereka mengemban posisi tersebut.

Baca juga: Dahlan Iskan: Saat Saya Menteri, Direksi BUMN Sering Berebut Pengaruh

Arya menegaskan, seseorang yang ditunjuk mengisi posisi teratas di perusaan BUMN dipastikan memiliki latar belakang yang tepat.

"Kita tidak mau seperti itu. Itu yang dikritik Pak Erick Thohir. Bukan berarti kita antipensiunan. Kita lihat latar belakangnya seperti apa," ucapnya.

Dalam forum itu, politikus PDI-P Adian Napitupulu mengkritik penunjukan kalangan milenial sebagai petinggi di perusahaan-perusahaan BUMN.

Ia mengatakan, Kementerian BUMN tidak boleh menjadikan penunjukkan itu sebagai eksperimen dalam pengelolaan perusahaan.

"Ini jadi persoalan, bagaimana mungkin BUMN mengangkat milenial kemudian petinggi BUMN bilang sedang eksperimen. Tolong, ini situasi negara sedang sulit. Saya berharap ini cuma salah kata saja," kata Adian.

Baca juga: Saat Adian Napitupulu dan Stafsus Erick Thohir Tendang-tendangan Ketika Berdebat

Adian menyatakan, alasan coba-coba Kementerian BUMN itu dapat mencoreng kepercayaan rakyat kepada pemerintah.

Apalagi, kata Adian, saat ini situasi sedang sulit akibat pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com