Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Tak Mungkin PSBB Dijalankan dalam Jangka Panjang

Kompas.com - 12/06/2020, 18:35 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, fase kenormalan baru (new normal) merupakan katup penyelamat di masa pandemi Covid-19 karena pembatasan sosial berksala besar (PSBB) tidak bisa dijalankan terus-menerus.

Ia menilai pelaksanaan PSBB dalam jangka panjang akan berdampak pada perekonomian masyarakat.

"Kenormalan baru sebagai katup penyelamat di masa pandemi," ujar Fadjroel dalam diskusi virtual di kanal YouTube Rumah Kebangsaan, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Fase New Normal, Moeldoko Sebut Pemerintah Tak Ingin Korbankan Rakyat

"Ini cuma ingin mengatakan mengapa kenormalan baru? Pada intinya adalah yang lebih penting. Karena tidak mungkin PSBB ini diimplementasikan dalam jangka lama karena harus menyelamatkan kehidupan sosial ekonomi," lanjut dia.

Ia menambahkan, saat ini belum ada kepastian kapan vaksin Covid-19 ditemukan.

Di sisi lain, masyarakat tetap butuh menjalankan roda perekonomian untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Untuk itu, pemerintah memberlakukan fase new normal agar penanganan virus corona dari sektor kesehatan bisa berjalan seiringan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.

Fadjroel mengatakan, pemberlakuan fase new normal juga disertai dengan berbagai pertimbangan epidemiologi dan kesiapan layanan kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus bila tiba-tiba muncul lonjakan kasus.

Baca juga: Saat Jokowi Minta Daerah Masuki Fase New Normal dengan Hati-hati...

"Tujuan kenormalan baru tidak lain adalah untuk mempertahankan keberlanjutan hidup dengan pertahankan dua variabel, yaitu disiplin ketat terhadap kesehatan kolektif dengan berlandaskan protokol Kemenkes yang juga dari WHO (World Health Organization)," kata Fadjroel.

"Sembari tentu menjaga produktivitas sosial dan ekonomi, terutama sebenarnya pada kehidupan UMKM," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com