Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Covid-19, Pemerintah Diminta Kembangkan Industri Kesehatan dan Teknologi

Kompas.com - 12/06/2020, 12:42 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Meutya Hafid, meminta pemerintah untuk meningkatkan kemampuan industri kesehatan dan teknologi.

Menurut Meutya, peningkatan kemampuan di kedua sektor tersebut penting bagi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Meutya mengatakan, Indonesia perlu mengembangkan sektor kesehatan nasional melalui kerja sama riset dengan negara lain.

Sebab, Indonesia juga tidak bisa bergantung terus-menerus kepada negara lain dalam pemenuhan ketersedian kebutuhan alat-alat kesehatan.

"Pandemi Covid-19 menyadarkan dunia akan pentingnya sektor industri kesehatan. Indonesia juga perlu untuk semakin meningkatkan sektor kesehatannya melalui kerja sama riset dengan negara-negara lainnya," kata Meutya dalam diskusi "Tren Geopolitik Dunia di Tengah Covid-19, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Ketua Komisi I: Indonesia Harus Dorong Kerja Sama Internasional dalam Penanganan Covid-19

Selain itu, ia menyatakan, negara yang memiliki kesiapan dan kapasitas dalam penggunaan teknologi digital lebih kuat menghadapi masa krisis.

Meutya pun mendorong Indonesia meningkatkan adopsi teknologi digital di semua aspek, khususnya ekonomi.

"Studi menyebutkan bahwa negara yang memiliki kesiapan dalam mengadopsi teknologi digital, terutama dalam ekonominya, akan lebih kuat dalam menghadapi krisis ini," ucapnya.

Konsekuensinya, peningkatan keamanan siber juga perlu diperhatikan. Menurut Meutya, penguatan keamanan siber ini juga dapat dicapai melalui kerja sama internasional antarnegara.

Baca juga: Kembangkan Vaksin Covid-19, Indonesia Jalin Kerja Sama dengan China

Maka, ia menyatakan Indonesia juga perlu mendorong peningkatan kerja sama di bidang keamanan siber.

"Indonesia perlu meningkatkan keamanan sibermya dan juga turut mendorong kerja sama global dalam memperkuat keamanan siber, termasuk menghidupkan kembali diskusi mengenai aturan internasional terkait keamanan siber," tutur Meutya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com