Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Tembus Angka 1.000, Hasil Pemeriksaan 16.181 Spesimen

Kompas.com - 10/06/2020, 06:33 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi. Pada Selasa (9/6/2020), penambahan pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.043 orang.

Angka ini merupakan jumlah kasus baru tertinggi sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengungkapkan, total ada 33.076 kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Kita dapatkan konfirmasi kasus baru positif sebanyak 1.043 orang sehingga menjadi 33.076 orang," kata Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Selasa sore.

Baca juga: UPDATE: Tambah 1.043, Kini Ada 33.076 Kasus Covid-19 di Indonesia

Penambahan 1.043 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan dari 16.181 spesimen.

Tambahan kasus tertinggi sebelumnya yakni 993 kasus, pada tanggal 6 Juni 2020.

Saat itu, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 30.154.

Adapun penambahan kasus baru terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 232 kasus.

Setelah itu disusul Jawa Timur dengan 220 kasus baru dan Sulawesi Selatan dengan 180 kasus baru.

Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 422 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 239 Akibat Uji Spesimen Tertunda Akhir Pekan

Selanjutnya, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Selasa (9/6/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah pasien meninggal bertambah sebanyak 40 kasus.

"Meninggal 40 orang sehingga total (akumulasi) menjadi 1.923 orang," kata Yurianto

Dalam data itu, penambahan kasus meninggal dunia dalam 24 jam terakhir tersebar di 11 provinsi.

Penambahan kasus tertinggi terjadi di Jawa Timur sebanyak 12 kasus. Kemudian, Jawa Tengah juga mencatat terjadi penambahan lima kasus.

Selanjutnya DKI Jakarta, Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan juga sama-sama mengalami penambahan empat kasus meninggal dunia.

Baca juga: Tak Percaya Terpapar Covid-19, Keluarga Paksa Makamkan Jenazah PDP dengan Prosedur Biasa

Sedangkan pasien yang terkonfimasi sembuh bertambah 510 orang. Sehingga akumulasi pasien sembuh hingga saat ini sebanyak 11.414 orang.

Berdasarkan data pemerintah, penambahan kasus pasien sembuh tersebar di 23 provinsi.

Penambahan terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 165 orang, disusul Jawa Timur dengan 85 orang dan Jawa Tengah 80 orang.

Kemudian, pemerintah mencatat ada 38.394 orang dengan status dalam pemantauan (ODP).

Selain itu, ada pula pasien berstatus dalam pengawasan (PDP) sebanyak 14.108 orang.

Baca juga: Kabar Baik, 32 Pasien Positif Sembuh dari Covid-19 di Bali

"Orang yang masih kita lakukan pemantauan (ODP) sebanyak 38.394 orang," ujar Yurianto.

"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 14.108," lanjut Yurianto.

Pemerintah hingga kini telah melakukan pemeriksaan terhadap 429.161 spesimen untuk meredam penyebaran Covid-19.

Jumlah itu mengalami penambahan sebanyak 16.181 spesimen yang telah diperiksa dalam 24 jam terakhir.

"Kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 16.181 sehingga total spesimen yang sudah kita periksa sebanyak 429.161 spesimen," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Pakai Aplikasi SMART, Cara Bondowoso Cegah Penyebaran Covid-19 di Zona Kuning

Dalam pemeriksaan tersebut, pemerintah menerapkan dua metode pemeriksaan spesimen.

Pertama, pemeriksaan menggunakan metode real time Polymerase Chain Reaction (PCR). Kedua, yakni menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Menyikapi data-data tersebut, Yurianto pun mengatakan, masyarakat harus mengikuti sejumlah kebiasaan normal yang baru saat memasuki masa kenormalan baru ( new normal).

Sebab, penularan Covid-19 masih terjadi, bahkan mengalami penambahan kasus tertinggi sejak 2 Maret.

"Inilah gambaran yang kita dapatkan hari ini. Ini menggambarkan bahwa memang kebiasaan (normal) baru harus kita terapkan. Karena ini adalah gambaran penularannya masih terjadi," ujar Yurianto.

Baca juga: Pembelajaran Positif dari Covid-19: Penyerapan Teknologi dalam Pendidikan

Kebiasaan normal yang baru meliputi rajin memakai masker saat berada di luar rumah, rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak dalam kontak sosial, tidak berkerumun dan menciptakan kerumunan, menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta cukup asupan gizi dan istirahat.

Yurianto mengatakan, saat ini di tengah masyarakat masih ada sumber penularan Covid-19, terutama dengan adanya orang yang positif terjangkit Covid-19 tetapi tanpa gejala.

"Ini yang jadi sumber penularan, lalu masih ada perilaku masyarakat yang menyebabkan dia rentan tertular. Inilah catatan kita yang harus kita perbaiki segera," kata Yurianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com