Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Elektabilitas PDI Perjuangan Terjun Bebas

Kompas.com - 09/06/2020, 07:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai politik Tanah Air.

Hasil survei yang dilakukan pada 16-18 Mei 2020 tersebut menunjukkan, elektabilitas mayoritas partai politik mengalami penurunan.

Bahkan, elektabilitas PDI Perjuangan terjun bebas bila dibandingkan dengan Februari 2020, yaitu dari 29,8 persen menjadi 22,2 persen. Itu berarti elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut terkoreksi 7,6 persen.

Koreksi elektabilitas ini menjadi yang terdalam dibandingkan partai politik lain yang juga mengalami penurunan.

"Tak ada dinamika elektoral yang berarti di tingkat partai politik, kecuali penurunan dukungan terhadap PDI Perjuangan," demikian tulis kesimpulan survei tersebut, dikutip Kompas.com dari laman resmi Indikator, Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Survei: Elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil Naik, Anies Turun

Ada 15 partai politik lain yang dimasukkan daftar pilihan partai pada survei tersebut, selain PDI Perjuangan.

Merujuk hasil survei, Partai Garuda dan Partai Bulan Bintang (PBB) tidak mengalami perubahan elektabilitas, baik pada Februari maupun Mei, yaitu tetap 0 persen. Hal yang sama juga dialami Partai Hanura yang memiliki elektabilitas tetap, yaitu 0,4 persen.

Adapun kenaikan tipis dialami oleh Partai Berkarya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan PKPI. Dua partai yang berhasil menempatkan kadernya di DPR pada Pemilu Legislatif 2019, yaitu Partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional (PAN), juga mengalami hal serupa.

Sementara itu, tujuh partai besar lainnya, yakni Gerindra, Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrat, mengalami penurunan tipis.

Berikut hasil selengkapnya:

1. PKB (Februari 7,8 persen; Mei 5,7 persen)
2. Gerindra (Februari 16,2 persen; Mei 15,2 persen)
3. PDI Perjuangan (Februari 29,8 persen; Mei 22,2 persen)
4. Golkar (Februari 6,7 persen; Mei 6,4 persen)
5. Nasdem (Februari 2,3 persen; Mei 3,3 persen)
6. Garuda (Februari 0 persen; Mei 0 persen)
7. Berkarya (Februari 0 persen; Mei 0,2 persen)
8. PKS (Februari 4,7 persen; Mei 4 persen)
9. Perindo (Februari 0,9 persen; Mei 0,3 persen)
10. PPP (Februari 3,8 persen; Mei 1,7 persen)
11. PSI (Februari 0,6 persen; Mei 0,7 persen)
12. PAN (Februari 1,3 persen; Mei 2,1 persen)
13. Hanura (Februari 0,4 persen; Mei 0,4 persen)
14. Demokrat (Februari 4,6 persen; Mei 3,6 persen)
15. PBB (Februari 0 persen; Mei 0 persen)
16. PKPI (Februari 0 persen; Mei 0,2 persen)
17. Lainnya (Februari 0,1 persen; Mei 0,2 persen)
18. Tidak tahu/tidak jawab (Februari 20,5 persen; Mei 33,9 persen)

Untuk diketahui, responden pada survei ini sebanyak 1.200 responden dengan metode kontak telepon. Margin of error survei ini lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com