Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid yang Gelar Shalat Jumat 2 Gelombang Diminta Tak Khotbah Terlalu Panjang

Kompas.com - 05/06/2020, 13:33 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Masjid Indonesia (DMI) memperbolehkan shalat Jumat dilaksanakan dalam dua gelombang pada masa new normal Covid-19.

Bagi masjid yang akan menerapkan mekanisme tersebut, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat DMI Imam Addaruqutni mengingatkan agar khotbah tak disampaikan terlalu panjang.

Hal ini dinilai penting untuk menghemat waktu.

"Ini gelombang pertama sekian, waktu dzuhur masuk sekian dimulai pukul sekian. Khotbahnya itu kan tidak boleh panjang-panjang ini," kata Imam di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Shalat Jumat di Era New Normal, DMI Ingatkan Protokol Pencegahan Covid-19

Imam mengatakan, pihaknya termasuk yang meyakini bahwa shalat Jumat dua gelombang sah untuk dilaksanakan.

Hal ini menjadi anjuran DMI yang tertuang dalam surat edaran panduan beribadah di masjid selama pandemi Covid-19 Nomor 104/PP-DMI/A/V/2020 tentang Edaran ke-III dan Jamaah dalam The New Normal.

Anjuran DMI itu sejalan dengan pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta.

Sementara, MUI pusat membebaskan jemaah dalam berkeyakinan apakah shalat Jumat dua gelombang sah atau tidak.

"Jadi ini yang juga tidak merata pemahamannya dan juga sosialisasi dari fatwa ini tidak merata atau belum. Maka sempat jadi masalah," ujar Imam.

Bagi masjid yang hendak menggelar shalat Jumat dua gelombang, Imam meminta supaya pengurusnya membuat pamflet atau pengumuman.

Ia juga meminta agar shalat Jumat diterapkan sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19, mulai dari menjaga jarak antar jemaah, mewajibkan penggunaan masker, hand sanitizer, dan pengecekan suhu tubuh jemaah.

Baca juga: Hari Pertama PSBB Transisi, Masjid Sunda Kelapa Gelar Shalat Jumat dengan Protokol Kesehatan Ketat

Imam berharap, digelarnya kembali shalat Jumat di masa new normal dapat berlangsung baik dan masyarakat tetap menjaga kebersihan serta kesehatan.

"Saya kira dengan demikian juga disertai dengan pengetahuan-pengetahuan yang terus bertambah dari berbagai pihak informasi baik itu dari kesehatan dan para pelaksana kesehatan khususnya dapam pencegahan Covid insyallah kita bisa mengatasi semua," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com