Salin Artikel

Masjid yang Gelar Shalat Jumat 2 Gelombang Diminta Tak Khotbah Terlalu Panjang

Bagi masjid yang akan menerapkan mekanisme tersebut, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat DMI Imam Addaruqutni mengingatkan agar khotbah tak disampaikan terlalu panjang.

Hal ini dinilai penting untuk menghemat waktu.

"Ini gelombang pertama sekian, waktu dzuhur masuk sekian dimulai pukul sekian. Khotbahnya itu kan tidak boleh panjang-panjang ini," kata Imam di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (5/6/2020).

Imam mengatakan, pihaknya termasuk yang meyakini bahwa shalat Jumat dua gelombang sah untuk dilaksanakan.

Hal ini menjadi anjuran DMI yang tertuang dalam surat edaran panduan beribadah di masjid selama pandemi Covid-19 Nomor 104/PP-DMI/A/V/2020 tentang Edaran ke-III dan Jamaah dalam The New Normal.

Anjuran DMI itu sejalan dengan pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta.

Sementara, MUI pusat membebaskan jemaah dalam berkeyakinan apakah shalat Jumat dua gelombang sah atau tidak.

"Jadi ini yang juga tidak merata pemahamannya dan juga sosialisasi dari fatwa ini tidak merata atau belum. Maka sempat jadi masalah," ujar Imam.

Bagi masjid yang hendak menggelar shalat Jumat dua gelombang, Imam meminta supaya pengurusnya membuat pamflet atau pengumuman.

Ia juga meminta agar shalat Jumat diterapkan sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19, mulai dari menjaga jarak antar jemaah, mewajibkan penggunaan masker, hand sanitizer, dan pengecekan suhu tubuh jemaah.

Imam berharap, digelarnya kembali shalat Jumat di masa new normal dapat berlangsung baik dan masyarakat tetap menjaga kebersihan serta kesehatan.

"Saya kira dengan demikian juga disertai dengan pengetahuan-pengetahuan yang terus bertambah dari berbagai pihak informasi baik itu dari kesehatan dan para pelaksana kesehatan khususnya dapam pencegahan Covid insyallah kita bisa mengatasi semua," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/05/13330341/masjid-yang-gelar-shalat-jumat-2-gelombang-diminta-tak-khotbah-terlalu

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke