Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Minta Masyarakat Disiplin untuk Menuju "New Normal"

Kompas.com - 02/06/2020, 12:16 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Isu Strategis Diaz Hendropriyono mengajak masyarakat bergotong royong dan hidup disiplin agar kurva Covid-19 menurun.

Dengan begitu, fase new normal atau kenormalan baru bisa segera diterapkan.

Peringatan Hari Kelahiran Pancasila yang jatuh pada 1 Juni harus menjadi momentum bagi masyarakat untuk bekerja sama dalam menangani pandemi Covid-19.

"Pak Presiden juga berkali-kali berpesan dalam penanganan pandemi ini, kita harus bergotong royong," kata Diaz dalam keterangan tertulis, Selasa (2/6/2020).

Baca juga: Jalankan New Normal, Guru Obesitas Disarankan Kerja dari Rumah

"Untuk itu, di hari bersejarah ini, kita rapatkan barisan, seluruh elemen masyarakat kita bersatu dan bergotong royong dalam rangka pemulihan dan new normal dengan disiplin. Karena disiplin adalah salah satu bentuk bela negara," sambungnya.

Diaz mengatakan, salah satu hal yang harus diwaspadai melawan Pancasila adalah individualisme atau sikap mementingkan diri sendiri dan kelompok.

"Di saat pandemi seperti ini, kita harus menjauhi sikap individualis dan memperbanyak empati dalam membantu sesama. Individualisme hanya dapat dikalahkan dengan kemanusiaan. Kemanusiaan akan melahirkan kehidupan yang seimbang antara pemenuhan kebutuhan pribadi dan kebutuhan bersama dalam masyarakat," ujar Diaz.

Baca juga: Saat New Normal, TM Ragunan Batasi Pengunjung 5.000 per Hari

Menurut Diaz, pendiri bangsa telah mewariskan Pancasila sebagai pandangan hidup agar kita selalu mengingat bahwa bangsa ini dibangun dari semangat kemanusiaan, kekeluargaan, dan gotong royong.

"Saya mengajak rekan-rekan muda untuk selalu mengenakan kacamata kemanusiaan, jangan menyerah untuk membantu sesama dengan ilmu dan kompetensi di bidang masing-masing. Dengan spirit itu, optimis Indonesia segera bangkit dan maju," kata Ketua Umum PKPI ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com