Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Rentan Terdampak Pandemi, Pewarta Dapat Bantuan Sembako dari Dompet Dhuafa dan PWI

Kompas.com - 28/05/2020, 14:37 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Parni Hadi menyampaikan, krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk para pewarta di industri media maupun yang sudah purnakarya.

Selaku mantan wartawan senior, Parni pun menyebut, Dompet Dhuafa lahir dari media massa sehingga wajib peduli kepada pendukung dan pelaku media.

"Cara kerja wartawan adalah cara kerja yang kongkret. Harus peduli dengan nasib wartawan dan yang diwartakan,” terangnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Untuk itu, dia pun menginisiasi program Cegah Tangkal (Cekal) Corona hasil sinergi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bersinergi dengan Dompet Dhuafa.

Program ini menyalurkan bantuan paket sembako sebagai bahan pangan kepada masyarakat pers di lingkungan PWI.

Baca juga: Cara Bayar Zakat Fitrah Online Melalui Rumah Zakat, Baznas, dan Dompet Dhuafa

Parni menjelaskan, para pewarta yang merupakan salah satu garda terdepan dalam bernegara pun masuk dalam kategori kelompok rentan akibat pandemi.

Begitu pula dengan wartawan senior yang sudah lama pensiun, turut mengalami imbas pandemi corona.

“Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan pada wartawan mitra-mitra kami. Semua terdampak corona", ungkapnya.

Adapun, salah satu sinergi tersebut diwujudkan melalui sebuah konferensi menggunakan aplikasi daring (Zoom Us) dan sosial media (YouTube).

Acara ini dihadiri langsung Parni dan Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari dan di Ruang Crisis Center CEKAL Corona, Gedung Filantropi Dompet Dhuafa, Jakarta, Rabu (20/5/2020).

"Hari ini merupakan sebuah silaturahim sekaligus apresiasi Dompet Dhuafa pada PWI wartawan senior. Wartawan tidak banyak dapat pensiun pada akhir karirnya,” jelasnya.

Baca juga: Dompet Dhuafa Memulai Ekspedisi Kebaikan ke Jawa Barat

Parni juga mengapresiasi dan menyatakan pihaknya peduli kepada pewarta yang menyebarkan informasi kebaikan.

“Semoga tetap pada filosofis wartawan ke-Nabi-an, sampaikan kabar gembira dan kebaikan," tegasnya.

Dampak Covid-19 kepada pewarta

Senada dengan Parni, Atal mengaku, selama pandemi Covid-19 di Indonesia, industri pers juga mengalami dampak yang luar biasa.

Jumlah wartawan aktif yang tergabung dalam PWI dan tersebar di seluruh Indonesia berjumlah 16.000 orang. Sebagian mereka terdampak pandemi ini.

Baca juga: Cara Bayar Zakat Fitrah Online Melalui Rumah Zakat, Baznas, dan Dompet Dhuafa

"Kami kumpul daring, saling cerita tentang kondisi terkini. Ada yang sedang menunggu giliran akan mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),” tuturnya.

Masalah lainnya, lanjut Atal, adalah adanya gaji yang sebagian belum terpenuhi. Pewarta juga rentan pada Covid-19 karena usia mereka yang rentan.

"Namun sebenarnya hal ini merupakan baru pertama kali ada donatur yang ingat dengan wartawan senior. Ini adalah paket yang luar biasa dan akan sangat bahagia,” ujarnya.

Dia menjelaskan, apresiasi tersebut bukan hanya tentang sebuah paket, namun karena pewarta telah diingat. Dia pun merasa bangga kepada Dompet Dhuafa.

Atal juga mengungkapkan, para wartawan yang masih aktif, sudah pensiun, atau pun keluarga mereka telah turut andil dalam pembangunan demokrasi untuk bangsa melalui pemberitaan-pemberitaan media massa.

Baca juga: Dompet Dhuafa Siap Salurkan 14.500 Paket Sembako ke Warga Terdampak Covid-19

“Ini tidak bisa dipungkiri karena pers adalah salah satu pilar demokrasi. Terima kasih kepada jajaran pimpinan Dompet Dhuafa yang telah bersedia bekerja sama dalam berbagi untuk yang membutuhkan," kata Atal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com