Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Lelang Motor Listrik Jokowi, Ketua MPR: Kami Kena "Prank"

Kompas.com - 22/05/2020, 15:56 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengaku pihak penyelenggara konser penggalangan dana untuk korban Covid-19 tidak merasa dirugikan atas tindakan M Nuh.

M Nuh merupakan peserta lelang yang berhasil mendapatkan motor listrik bertanda tangan Presiden Jokowi senilai Rp 2,55 miliar.

Namun belakangan diketahui M Nuh merupakan seorang buruh bangunan.

Baca juga: Pemenang Lelang Motor Jokowi Rp 2,55 M Ternyata Buruh Bangunan, Ini Reaksi Ketua MPR

"Kami kena prank seorang buruh di Jambi yang mengaku pengusaha tambang bernama M Nuh yang kemudian diamankan Polda Jambi," kata Bambang dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (22/5/2020).

Selain itu, kata Bambang, konser bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" banyak diterpa isu miring.

Ia menyebut seorang perempuan di Kalimantan Tengah yang menyebarkan hoaks tentang gelaran konser tersebut dan kini telah diamankan Polda Kalteng.

"Ada penyebar hoaks Konser Virtual Berbagi Kasih Bersama Bimbo oleh emak-emak yang ditangkap Polda Kalteng dengan tujuan menghasut," tuturnya.

Baca juga: Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi yang Ternyata Buruh Bangunan

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa penyelenggara konser telah meminta agar keduanya dilepaskan.

Menurut politisi Partai Golkar itu, penyelenggara konser tidak merasa dirugikan atas tindakan keduanya.

"Kami telah memohon kepada Polda Jambi dan Polda Kalteng agar keduanya dilepas, karena kami sendiri merasa tidak ada masalah, tidak ada yang dirugikan," ucap Bambang.

Baca juga: Polisi Sebut Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Tak Tahu Acara yang Diikutinya merupakan Lelang, Dikira Dapat Hadiah

Bambang pun mengatakan peminat motor listrik Jokowi begitu banyak. Bahkan, banyak tawaran yang masuk lebih tinggi dari Rp 2,55 miliar.

"Peminat motor listrik merah ini sangat banyak. Mereka ingin memiliki motor dengan tanda tangan presiden yang akan jadi kenang-kenangan dan koleksi pribadi," tuturnya.

"Bahkan ada yang nge-bid di atas Rp 2,55 miliar setelah mendengar M Nuh mundur," tegas Bambang.

Baca juga: Agar Masalah Lelang Motor Jokowi Tak Terulang, Bagaimana Prosedur Seharusnya?

Bambang menuturkan, peristiwa ini justru membawa keberkahan terhadap tujuan dari konser itu sendiri.

Bambang kemudian mengucapkan terima kasih kepada M Nuh karena telah ikut pelelangan motor dalam konser yang digelar pada 17 Mei lalu.

Konser tersebut digagas oleh MPR, BNPB, dan BPIP.

"Saya percaya Tuhan punya cara bagi umatnya yang mau berbuat baik. Tanpa prank M Nuh, saya yakin harga motor listrik Presiden ini tidak bisa mencapai Rp 2,5 miliar lebih. Jadi siapa pun anda, saya menyampaikan terima kasih," kata Bambang.

Baca juga: Bantah Tangkap Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi, Ini Penjelasan Kapolda Jambi

Pada akhir konferensi pers, penyelenggara konser mengumumkan pemenang lelang motor listrik Jokowi dialihkan kepada Warren Tanoesoedibjo.

Anak Hary Tanoesoedibjo itu menawar motor listrik dengan nilai yang sama seperti M Nuh, Rp 2,55 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com