Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan untuk Beri Bantuan Psikologis ke Masyarakat Masih Perlu Ditambah

Kompas.com - 20/05/2020, 14:27 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Andre Rahadian mengatakan, tim relawannya masih membutuhkan tenaga non medis untuk memberikan bantuan psikologis pada masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Sebab, kata dia, saat ini masyarakat ada yang mengalami stres akibat pademi tersebut.

"Ini juga merupakan satu hal penting yang sedang kita kedepankan. Masyarakat sudah cukup banyak yang stres, ada tekanan," kata Andre dalam konferensi persnya, di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Selain tambahan tenaga psikologi, lanjut Andre, pihaknya juga membutuhkan tenaga penyuluh yang bisa menjalin komunikasi massa dengan baik.

Baca juga: Relawan Gugus Tugas Akan Bantu Buat Protokol Bidang Usaha Saat Normal Baru

Ia menilai penyuluhan adalah hal yang penting dalam membantu penanganan dan pencegahan Covid-19.

"Begitu juga untuk tenaga penyuluh. Jadi yang mempunyai kemampuan sebagai komunikasi," ungkapnya.

Bagi yang ingin bergabung dalam tim relawan, tambah Andre bisa langsung mendaftarkan diri melalui website resmi gugus tugas.

Ataupun bergabung melalui organisasi masyarakat yang sudah bekerja sama dengan gugus tugas percepatan.

Baca juga: Koordinator Targetkan Relawan Gugus Tugas Covid-19 Tersebar di Seluruh RT

Sebelumnya, Andre juga sempat mengatakan saat ini terdapat 30.098 orang yang tergabung dalam tim relawan gugus tugas untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Relawan tersebut terdiri dari relawan medis dan non medis.

"Pada saat ini sudah ada 30.000 lebih relawan yang sudah tergabung dalam tim relawan gugus tugas," kata Andre dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Andre mengungkapkan, untuk relawan medis di gugus tugas kini berjumlah 7.115 orang.

Kemudian relawan non medis berjumlah 22.983 orang. Sedangkan relawan dari kalangan mahasiswa sebanyak 15.003 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com