Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Sore Ini, Kapolri Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 77 Perwira Tinggi Polri

Kompas.com - 20/05/2020, 10:15 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis direncanakan memimpin upacara kenaikan pangkat di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/5/2020) pukul 16.00 WIB.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono menuturkan, total ada 77 personel Polri yang akan naik pangkat.

Tiga di antaranya akan menjadi jenderal berbintang tiga atau komisaris jenderal.

"Ada tiga kenaikan dari Irjen ke Komjen di antaranya, Komjen Boy Rafli sebagai Kepala BNPT, Komjen Andap Budi Revianto selaku Inspektur Jenderal Kemenkumham dan Komjen Rycko Amelza Dahniel sebagai Kabaintelkam Polri," kata Awi melalui keterangan tertulis, Rabu.

Baca juga: Pusat Perbelanjaan Mulai Ramai, Ini yang Dilakukan Polri

Selain itu, terdapat 26 perwira tinggi Polri berpangkat brigadir jenderal yang naik pangkat menjadi jenderal berbintang dua atau inspektur jenderal.

Misalnya, AS SDM Kapolri Irjen Sutrisno Yudi Hermawan, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Kapolda Kalteng Irjen Dedi Prasetyo, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.

Sementara, sisanya sebanyak 44 anggota akan menyandang pangkat jenderal bintang satu atau brigjen.

Salah satunya adalah Awi sendiri. Kemudian, Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Helmy Santika, Karo Binkar SSDM Polri Brigjen (Pol) Suwondo Nainggolan, serta Direktur Penyelidikan pada Komisi Pemberantantasan Korupsi (KPK) Brigjen (Pol) Endar Priantoro.

Baca juga: Polri: 125 Eks Napi Asimilasi Kembali Lakukan Tindak Pidana

Awi menegaskan, upacara tersebut menerapkan protokol kesehatan terkait Covid-19, misalnya menjaga jarak.

Kemudian, tak semua pejabat yang mendapat kenaikan pangkat menghadiri langsung upacara tersebut.

“Yang hadir upacara pejabat yang dinas di Jakarta saja, sementara yang berdinas di luar Jakarta mengikuti melalui virtual di tempat masing-masing,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com