Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Gugus Tugas Minta Masyarakat Tak Ciptakan Kerumunan

Kompas.com - 18/05/2020, 20:25 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan masyarakat untuk sebisa mungkin tetap di rumah dan menghindari kerumunan di ruang publik.

Hal ini disampaikan Doni menanggapi masyarakat yang ramai mengunjungi ruang publik seperti pusat perbelanjaan menjelang hari raya Idul Fitri.

"Sekali lagi marilah kita sama-sama meningkatkan kesadaran bahwa aktivitas kita menimbulkan kerumunan akan membahayakan baik membahayakan diri kita maupun membahayakan orang-orang di sekitar kita," kata Doni dalam video conference, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Pedagang Kaki Lima di Pasar Anyar Tangerang Berdagang dalam Garis Kotak

Doni tak menjawab pertanyaan apakah pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas yang menimbulkan kerumunan.

Ia hanya mengingatkan bahwa potensi penularan virus corona di keramaian sangat tinggi.

"Kalau kita negatif mungkin kita yang akan tertular, tapi kalau kita positif tanpa gejala bisa jadi kita yang menulari," kata dia.

Belum lagi jika yang tertular adalah kelompok yang memiliki penyakit komorbid atau penyerta seperti hipertensi, diabetes, jantung, paru, asma dan ginjal serta beberapa penyakit lainnya. Hal tersebut akan berakibat fatal.

"Sehingga dengan demikian sekali lagi kami dari gugus tugas mengajak masyrakat agar hentikan kegiatan yang menimbulkan pertemuan satu orang dengan orang lain," kata dia.

Salah satu kerumunan yang viral di media sosial adalah di Pasar Anyar Bogor.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Senin (18/5/2020), menertibkan ratusan lapak pedagang di kawasan Pasar Anyar karena melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kebanyakan lapak pedagang itu berjualan barang-barang yang tidak dikecualikan selama masa PSBB, seperti pakaian dan perlengkapan aksesoris lainnya.

Pemkot Bogor juga melakukan rapid test (tes cepat Covid-19 terhadap para pedagang dan pengunjung pasar.

Baca juga: 90 Persen Kasus Positif Covid-19 di Riau Berasal dari Pemudik

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, penertiban itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kawasan pasar.

Aktivitas masyarakat di pasar itu, yang berdagang dan yang berbelanja, masih tinggi seperti yang terjadi pada hari Minggu kemarin.

Video kondisi di pasar itu dan jalanan di sekitarnya yang penuh orang viral di media sosial.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com