Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Seharusnya Kerumunan Saat Penutupan McDonald's Sarinah Tak Boleh Terjadi

Kompas.com - 11/05/2020, 15:00 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, kerumunan masyarakat saat penutupan gerai McDonald's Sarinah-Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (10/5/2020), seharusnya tidak boleh terjadi.

Yuri menyebut kerumunan semacam itu melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Seharusnya tidak boleh terjadi karena melanggar PSBB," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (11/5/2020).

Baca juga: Masyarakat Serbu McDonalds Sarinah untuk Foto Sebagai Kenang-kenangan

Yuri mengatakan, teknis implementasi PSBB dikelola oleh pemerintah daerah.

Sehingga, untuk evaluasi lebih lanjut diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"PSBB dikelola daerah. Pemda (Pemprov DKI Jakarta) saja yang mengimbau," tambah Yuri.

Baca juga: Acara Penutupan McDonalds Sarinah Langgar PSBB, Satpol PP Tegur Manajemen

Sebelumnya, sejumlah warga Ibu Kota meramaikan area luar McDonald's Sarinah untuk menyaksikan penutupan gerai ayam goreng cepat saji ini secara permanen, pada Minggu (10/5/2020) pukul 22.00 WIB.

Hal tersebut terlihat dalam akun Instagram @Mcdonaldsid yang menyiarkan langsung detik-detik penutupan gerai McDonald's yang berlokasi di pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Video siaran langsung itu memperlihatkan pihak manajemen McDonald's Sarinah memberikan cenderamata kepada seorang pelanggan terakhir.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Telusuri Penyebab Kerumunan Saat Penutupan McDonalds Sarinah

Selain itu, mereka juga melakukan penguncian pintu masuk gerai secara simbolis, sebagai tanda berakhirnya operasional restoran itu, untuk selamanya.

Selain itu, mereka juga melakukan penguncian pintu masuk gerai secara simbolis, sebagai tanda berakhirnya operasional restoran itu, untuk selamanya.

"Saat ini kita sudah sampai pada masa akhir McDonald's Sarinah Thamrin. Tempat kebanggaan kita semua, tempat memori terkumpul menjadi satu. Namun sayang kami harus pergi. Tak ada yang menyangka akan secepat ini," ujar salah seorang perwakilan manajemen McDonald's Sarinah, pada saat seremonial penutupan, Minggu (10/5/2020) malam.

Baca juga: Sejumlah Orang Bernostalgia di Mcdonalds Sarinah Jelang Tutup Permanen

Sejumlah pengunjung pun terlihat meramaikan area luar gerai untuk menyaksikan langsung penutupan restoran yang sudah beroperasi hampir 30 tahun tersebut.

Walaupun, wilayah Ibu Kota tengah memberlakukan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Pengunjung bersorak-sorai seraya mengucapkan selamat tinggal atas tutupnya restoran McDonald's pertama di Indonesia.

Baca juga: 533 Kasus Baru Positif Covid-19 dalam Sehari, Tertinggi sejak 2 Maret

Sementara itu, sehari sebelumnya, Indonesia mencatatkan rekor penambahan kasus positif Covid-19.

Pada Sabtu (9/5/2020) ini, tercatat penambahan 533 pasien positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir dari semua rumah sakit di Indonesia.

Dengan penambahan tersebut, maka total ada 13.645 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Berdasarkan catatan Kompas.com, ini merupakan penambahan kasus tertinggi dalam perjalanan kasus Covid-19 di Indonesia.

Sebelumnya, penambahan tertinggi tercatat pada 5 Mei, yakni 484 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com