Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Pandemi Covid-19, Pekerja Indonesia di Taiwan Rawat 50 Penghuni Panti Jompo Tiap Hari

Kompas.com - 10/05/2020, 14:57 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pekerja Migran Indonesia yang tersebar di sejumlah negara terpaksa menjalani penambahan beban kerja akibat pandemi Covid-19.

Salah seorang anggota Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Taiwan, Ari mengungkapkan, ada pekerja migran Indonesia yang bekerja di panti jompo terpaksa bekerja dalam tekanan yang lebih besar.

Dia mengungkapkan, sebelumnya pandemi terjadi, setiap pekerja biasanya diwajibkan mengurus penghuni paniti jompo 9 orang sampai 12 orang setiap harinya.

Baca juga: KSP Tegaskan Tidak Ada Pelonggaran PSBB

Namun, ketika pemerintah setempat memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah, beban kerja mereka justru empat kali lipat lebih besar.

"Sekarang diharuskan satu orang (merawat) kadang-kadang ada 40 sampai 50 orang. Menurut kita, itu sangat berat sekali," ujar Ari dalam konferensi pers "Rilis Hasil Survei Dampak Covid-19 terhadap Pekerja Migran Indonesia' melalui live streaming, Minggu (10/5/2020).

Nasib serupa juga dialami pekerja migran Indonesia di Hongkong.

Salah satu anggota SBMI Hongkong, Nurhalimah menuturkan, Warga Negara Indonesia (WNI) di Hongkong yang bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) juga mengalami penambahan tanggung jawab.

Baca juga: UPDATE 10 Mei: 733 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19, 363 Orang Sembuh

Nurhalimah mengatakan, eksploitasi PRT yang dilakukan majikan terjadi ketika pemerintah setempat menerapkan kebijakan agar warga tetap berada di rumah.

"Ketika tinggal di rumah justru ini kesempatan buat majikan agar buat PRT lebih banyak kerja lagi. Kami tidak mungkin bisa tidur, kamar enggak ada, tidur di sofa," kata Nurhalimah.

Akibat pandemi Covid-19, pekerja migran Indonesia yang tersebar di sejumlah negara mengalami dampaknya. Mulai dari PHK sepihak hingga penambahan beban kerja.

Adapun penyebaran pekerja migran Indonesia antara lain tersebar di Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Hongkong, hingga Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com