JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut Indonesia bakal terbebas sepenuhnya dari virus corona setelah tersedia vaksin.
"Terkait dengan kapan Indonesia akan bebas Covid-19. Tadi para menteri terkait juga sudah melaporkan kepada Bapak Presiden, sebelum ada obat, sebelum ada vaksin, ya kita belum bisa terbebas dari Covid-19," kata Doni usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi lewat video conference, Senin (4/5/2020).
Oleh karena itu, Doni menyebut butuh waktu lama untuk bisa kembali hidup normal seperti semula.
Baca juga: Antre Sejak Pagi, Warga Terdampak Covid-19 di Ciledug Terima Bansos Uang Rp 600.000
Walaupun status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) nantinya sudah dicabut, masyarakat tetap harus menerapkan protokol pencegahan Covid-19 saat beraktivitas.
"Kalau toh kita normal, dalam arti kata normal dengan gaya baru, dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan juga mencuci tangan," ucap Doni.
Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan, kondisi normal pada Juli sebagaimana diprediksi, tidak berarti keadaan akan normal atau sama dengan situasi sebelum pandemi.
Ia mengatakan, ada berbagai kondisi tertentu yang menjadi standar normal baru bila pada Juli nanti pandemi mulai berakhir.
Sebab, bisa jadi aktivitas normal di luar rumah bisa dilakukan tetapi dengan menerapkan beberapa penyesuaian seperti tetap menjaga jarak fisik dan menggunakan masker.
"Kalau berbicara normal dalam paradigma seperti sebelum ada penyakit Covid-19, ini sesuatu yang harus kita persepsikan sama dulu. Karena di China pun sekarang belum normal seperti saat belum ada Covid-19. Kita lihat anak-anak di sekolah masih menggunakan face shield," ujar Yuri dalam sebuah diskusi, Minggu (3/5/2020).
Baca juga: Yurianto: Jika Juli Covid-19 Mereda, Jangan Bayangkan Kondisi Segera Normal seperti Sebelum Pandemi
Ia menambahkan Covid-19 merupakan pandemi global. Karenanya, masalah tak serta-merta selesai meskipun tak ada sama sekali penambahan kasus baru di Indonesia.
Sebabnya, bahaya masih mengintai dari kasus baru yang berpotensi muncul dari kedatangan warga negara asing ke Indonesia.
Hal serupa terjadi di China. Mereka mengeluhkan kasus impor setelah tak ada transmisi lokal di negaranya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.