Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 2 Mei, Pemerintah Periksa 107.943 Spesimen Terkait Covid-19

Kompas.com - 02/05/2020, 16:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah telah memeriksa 107.943 spesimen dari 79.868 orang terkait Covid-19 hingga Sabtu (2/5/2020).

Dalam hal ini, setiap orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

"Sampai saat ini spesimen yang telah diperiksa sebanyak 107.943 spesimen dari sekitar 79.868 orang," kata Yuri dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Sabtu sore.

Baca juga: Bertambah, ODP Covid-19 Jadi 235.035 Orang dan PDP Jadi 22.545 Orang

Bila dihitung, jumlah spesimen yang diperiksa bertambah 5.638 spesimen dari jumlah spesimen yang telah terdata hingga Jumat (1/5/2020) kemarin yang sebanyak 102.305 spesimen.

Yuri menyebut, dari jumlah spesimen tersebut, sebanyak 10.843 orang dinyatakan positif Covid-19, sedangkan 69.025 orang lainnya dinyatakan negatif.

Pemeriksaan spesimen itu dilakukan di 46 laboratorium. Sebelumnya, ada 89 laboratorium yang digunakan untuk memeriksa spesimen. 

Menurut Yuri, laboratorium ini berkurang lantaran ada yang tak bisa melakukan pemeriksaan karena kekurangan reagen. 

"Namun sebagian besar sudah bisa melaksanakan dan hari ini pun sudah kita bantu tambahan reagennya lagi," kata Yuri.

Berdasarkan data pemerintah hingga Sabtu siang pukul 12.00 WIB, pasien Covid-19 mencapai 10.843 atau bertambah 292 dari Jumat kemarin.

Baca juga: UPDATE 2 Mei: Data Penambahan 292 Kasus Covid-19 di 20 Provinsi

Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh yakni 1.665 orang.

Namun demikian, masih ada penambahan kasus pasien meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19.

Yuri menyebut, ada penambahan 31 pasien meninggal, sehingga totalnya menjadi 831 orang meninggal dunia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com