Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Indef: Kartu Prakerja Dapat Sentimen Negatif di Twitter

Kompas.com - 30/04/2020, 17:27 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Institute for Developement of Economic and Finance (Indef) Didik Rachbini mengatakan, program Kartu Prakerja banyak mendapatkan sentimen negatif dalam perbincangan di media sosial Twitter.

Hal tersebut dikatakan berdasarkan hasil riset Indef yang dilakukan 27 Maret hingga 25 April 2020.

Menurut Didik, apabila kata kunci yang berkaitan dengan pemberitaan Kartu Prakerja, misalnya konflik kepentingan dan boros anggaran dimasukkan ke mesin pencari, terdapat 38.260 perbincangan.

"Dari data ini, terjaring 38.000 perbincangan dengan sentimen negatif sebesar 81 persen. Sisanya, 19 persen adalah perbincangan yang mempunyai sentimen positif," kata Didik, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: Jokowi: Korban PHK Diberi Prioritas Dapat Kartu Prakerja

Didik mengatakan, sentimen tersebut disebabkan adanya kasus konflik kepentingan yang diduga dilakukan mantan Staf Khusus Adamas Belva Syah Devara.

Perusahaan milik Belva yakni Ruangguru menjadi mitra dari program Kartu Prakerja.

"Sentimen negatif yang tinggi ini jelas dipengaruhi oleh kiprah staf khusus dan kritik keras masyarakat terhadap masalah konflik kepentingan yang terjadi di dalamnya," ujar Didik.

Saat riset dilakukan dengan kata kunci perbincangan misalnya dirumahkan, PHK sepihak, prakerja untuk korban PHK, bantuan sosial untuk PHK, terdapat 64,146 perbincangan.

Persentase sentimen positif sebanyak 16 persen sedangkan sentimen negatif sebanyak 84 persen.

Baca juga: Tak Tersentuh Bansos dan Ditolak Kartu Prakerja, Buruh Bingung Pikirkan Nasib Keluarga

"Itu semuanya publik tahu, publik tuh ngerti bahwa itu salah. Yang tidak mengerti itu mereka (staf khusus)," ucap Didik.

Diketahui, data riset yang diambil sebanyak 86.400 percakapan di media sosial Twitter. Sebagian besar perbincangan tersebut berasal dari 55.700 akun.

Metode yang digunakan adalah Aspect-based Sentiment Analysis. Analisis jenis ini berguna mengetahui tendensi (sentiment) dari suatu pembicaraan terhadap masing-masing objek yang dianalisis (aspect-based).

Tim riset menentukan sentimen positif atau negatif pada setiap sub kalimat menggunakan pendekatan Machine Learning dengan mempelajari kata-kata yang terkandung dari sebuah kalimat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Nasional
Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com