JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyampaikan unek-uneknya selama satu tahun dipenjara di Rumah Tahanan Cabang KPK.
Salah satu yang dikeluhkan Romy adalah menu makanan yang disuguhkan kepada para tahanan.
Menurut Romy, gizi makanan yang disediakan tidak mencukupi karena rendahnya anggaran makan bagi para tahanan.
"Untuk ukuran DKI Jakarta saya tidak tahu persis berapa tapi kisarannya Rp 32.000 sampai Rp 42.000 untuk 3 kali makan. Jadi memang secara gizi tidak cukup," kata Romy saat meninggalkan Rutan Cabang KPK, Rabu (29/4/2020).
Romy juga mengeluhkan kunjungan keluarga yang hanya dibatasi dua kali sepekan.
Baca juga: Romahurmuziy Jadi Imam Salat Tarawih di Rutan KPK Sebelum Bebas dari Penjara
Bahkan, setelah merebaknya Covid-19 Romy tak dapat bertemu dengan keluarga dan hanya menerima boks yang dikirim oleh keluarganya.
Romy pun mempersoalkan tidak adanya alat pemanas di dalam rumah tahanan untuk menghangatkan makanan yang dikirim oleh keluarganya.
"Sementara tidak disediakan pemanas di dalam, karenanya tambahan gizi yang disediakan gizi oleh keluarga yang bisa agak lama hanya dimakan sekali Senin dan Kamis saja," ujar Romy.
Ia berharap, ke depannya KPK dapat menyediakan dapur atau kompor pemanas di dalam rutan agar makanan yang dikirim keluarga para tahanan dapat lebih awet.
Baca juga: Bebas dari Penjara, Romahurmuziy: Berkah Ramadhan
Diberitakan sebelumnya, Romy yang merupakan terdakwa kasus jual-beli jabatan di Kementerian Agaman dinyatakan bebas pada Rabu hari ini.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan