Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Covid-19, Pemerintah Minta jika Terpaksa Keluar Rumah Batasi Waktu

Kompas.com - 22/04/2020, 17:49 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengimbau masyarakat membatasi waktu saat bepergian ke luar rumah.

Menurut dia, hal ini perlu dilakukan untuk menghindari potensi tertular Covid-19 saat berada di luar rumah.

"Langkah untuk mencegah penularan Covid-19 bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, hindari keluar rumah. Jika terpaksa ke luar rumah, batasi waktunya," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Kepala BIN: Bulan Juli Wabah Covid-19 Masuk Fase Ringan

Kedua, Yuri mengingatkan agar masyarakat menghindari menggunakan transportasi umum yang penuh sesak.

Ketiga, jika terpaksa harus membeli makanan di luar rumah, Yuri menyarankan agar dikonsumsi saja di rumah.

"Selanjutnya, usahakan memakai jasa pengantaran jika membutuhkan sesuatu yang harus dibeli di luar," tuturnya.

Kelima, bagi masyarakat yang baru pulang dari bepergian, disarankan segera melepas masker sesampainya di rumah.

"Segera mencuci tangan memakai sabun dan air yang mengalir, lalu ganti masker yang baru, " ucap Yuri.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemprov Papua Perpanjang Penutupan Bandara dan Pelabuhan

Dia pun mengajak masyarakat untuk menjaga kelompok rentan agar terhindar dari penularan Covid-19.

"Lindungi mereka yang punya penyakit kronis seperti hipertensi, kencing manis, asma, kanker, TBC dan sebagainya. Karena mereka rentan dan dapat berakibat fatal manakala terinfeksi Covid-19," kata Achmad Yurianto.

Sebelumnya, Yuri menuturkan hingga Rabu ada penambahan 283 kasus baru Covid-19.

Dengan demikian, total ada 7.418 kasus positif Covid-19 hingga 22 April 2020.

Baca juga: UPDATE: Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 7.418, Bertambah 283 Orang

Selain itu ada penambahan pasien sembuh sebanyak 71 orang, sehingga total ada 913 pasien sembuh hingga saat ini.

Meski demikian, pemerintah juga mencatat penambahan pasien yang meninggal dunia setelah terjangkit Covid-19 sebanyak 19 orang.

"Sehingga secara keseluruhan ada 635 pasien meninggal dunia hingga kini," kata Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com