JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas uji spesimen terkait virus corona (Covid-19) menjadi minimal 10.000 per hari.
"Akan terus kami lakukan, sehingga target menguji minimal 10.000 sampel per hari bisa kami kerjakan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (16/4/2020).
Upaya tersebut juga sesuai dengan salah satu arahan Presiden Jokowi agar uji spesimen terkait Covid-19 bisa lebih masif lagi.
Baca juga: Percepat Pemetaan Covid-19, Pemkot Bandung dan ITB Bangun Laboratorium
Hal ini perlu diupayakan supaya jumlah orang yang terjangkit di Indonesia dapat diketahui secara riil.
Yuri melanjutkan, dalam rangka memenuhi target tersebut, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN dan TNI/Polri telah menambah jumlah laboratorium yang mampu melaksanakan pengujian sampel.
Penambahan itu diiringi dengan peningkatan kapasitas laboratorium tersebut.
Baca juga: Tangani Covid-19, Pemerintah Telah Aktifkan 60 Laboratorium untuk Periksa Spesimen
Hingga Kamis (16/4/2020) pukul 12.00 WIB ini, terdapat lebih dari 32 laboratorium yang mampu memeriksa sampel secara penuh terkait Covid-19.
"Laboratorium yang lain dalam waktu dekat (akan beroperasi), setelah dilakukan setting dan melengkapi sebagian peralatannya. Akan segera bisa beroperasi," kata Yuri.
Adapun, jumlah spesimen yang sudah diperiksa hingga Kamis ini hampir mencapai 40.000.
Baca juga: Jokowi Sebut Baru 29 Laboratorium yang Digunakan Tes PCR
Kemudian, kasus Covid-19 yang sudah diperiksa berjumlah hampir 35.000, dengan rincian kasus positif sebanyak 5.516 dan negatif 29.459 per Kamis ini.
Sementara, pasien berstatus orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 169.446 orang. Sedangkan pasien dalam pemantauan (PDP) sebanyak 11.873 orang.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta uji spesimen serta pelacakan pasien Covid-19 dilakukan lebih masif.
Baca juga: Sebulan Tangani Covid-19, Gugus Tugas Tingkatkan Laboratorium untuk Uji Spesimen
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, melalui konferensi video, Selasa (14/4/2020).
"Pengujian sampel secara masif harus ditingkatkan, tingkatkan pengujian sampel yang masif. Harus dilakukan dengan pelacakan yang agresif serta dengan diikuti isolasi yang ketat," ujar Jokowi.
Presiden pun meminta uji spesimen dan pelacakan pasien positif Covid-19 melibatkan TNI-Polri sehingga prosesnya semakin masif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.