Panji mengatakan, kebutuhan masyarakat akan pelatihan keterampilan tidak seluruhnya terjawab oleh pelatihan gratis.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk memberikan pilihan yang lebih banyak melalui pelatihan yang disediakan Kartu Prakerja ini.
Diharapkan, pelatihan yang dibiayai pemerintah ini dapat menjawab masalah mengenai kurangnya daya beli dan informasi masyarakat tentang pelatihan yang dibutuhkan di pasar kerja.
"Dengan Kartu Prakerja pemerintah bermaksud mendorong dan memfasilitasi masyarakat yang butuh bantuan finansial agar bisa menjadi pembelajar," kata Panji.
Baca juga: Kuota Program Kartu Prakerja di Jatim 15.000 Orang untuk Gelombang I
Dengan banderol harga tinggi untuk pelatihan online di Kartu Prakerja, muncul tudingan bahwa program ini hanya menguntungkan startup yang menjadi mitra pemerintah.
Namun, Panji membantah bahwa ada upaya program Kartu Prakerja yang menguntungkan pihak tertentu. Sebab, menurut dia, kerja sama yang dilakukan sifatnya terbuka.
"Tidak ada penunjukan atau pengarahan. Namun, kerja sama bagi platform digital yang bisa dan mau memenuhi syaratnya," kata Panji.
Selain itu, Panji pun menegaskan bahwa kinerja platform tetap dievaluasi, apakah pelatihan yang mereka berikan sudah seusai ekspektasi.
"Kami pun masih mengevaluasi kinerja platform. Ke depannya kami akan menambah mitra begitu program ini berhasil melayani masyarakat di tahap awal," kata dia.
Baca juga: Seputar Kartu Prakerja, dari Besaran Insentif, Alur Pendaftaran, dan Mereka yang Diutamakan
Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah membuka pendaftaran program Kartu Prakerja sejak Sabtu (11/4/2020).
Mereka yang nantinya lolos sebagai anggota program ini bakal menerima insentif hingga Rp 3.550.000.