Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Sulit Imbas Corona, Perusahaan Diingatkan Perketat Pengeluaran

Kompas.com - 09/04/2020, 20:37 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trade Union Rights Centre (TURC) Andriko Otang mendesak perusahaan dapat memperketat cash flow atau laporan arus kas di tengah situasi ekonomi yang sulit saat ini.

Sebanyak 1,2 juta pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat pandemi virus corona.

"Menurut kita ada beberapa hal yang harus dilakukan sama perusahaan, salah satunya adalah memperketat cash flow, khususnya bagian pengeluaran," ujar Andriko ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (9/4/2020).

Andriko menilai, perusahaan harus dapat mengidentifikasi pengeluaran yang dianggap tidak penting. Identifikasi itu dilakukan hingga mencapai level paling minimum.

Baca juga: Karyawan yang Terkena PHK, Dirumahkan, Gaji Tidak Penuh Dapat Mendaftar Kartu Prakerja, Simak Cara Daftarnya

Ia mencontohkan, biaya keamanan, biaya travel perjalanan staf, mengurangi biaya iklan, hingga evaluasi pengurangan gaji top manajemen level.

Pada gaji top manajemen, menurut Andriko, terjadi disparitas upah yang sangat tinggi, khususnya antara top manajemen level dengan pekerja yang berada di level operator.

Andriko juga menilai, saat ini penting bagi perusahaan untuk memaksimalkan insentif kebijakan ekonomi yang sudah disediakan pemerintah untuk dunia usaha, misalnya terkait pengurangan penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Badan hingga subsidi listrik.

"Itu penting untuk dimanfaatkan sama pelaku usaha," kata dia. 

Selain itu, guna mengantisipasi terjadinya gelombang PHK, perusahan dinilai perlu melakukan check inventory stock.

Hal itu dilakukan untuk mengevaluasi mana barang-barang yang selama ini tidak laku dijual diupayakan untuk bisa dijual.

Dengan demikian, melalui skema tersebut, terjadi penambahan pendapatan untuk perputaran uang supaya barang tersebut tidak menjadi sia-sia.

Baca juga: Buruh di Bekasi yang Terancam Kena PHK Akan Diberikan Dana Stimulan

Pihaknya juga mendorong para pelaku usaha dapat bernegosiasi ulang dengan penyewa tempat maupun perbankan dalam kredit yang diajukan.

"Ini sebenarnya bisa menjadi salah satu dorongan ke pemerintah untuk minta penangguhan cicilan kewajiban pembayaran buat kredit," ucap Andriko.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan. saat ini sudah 74.430 perusahaan baik formal dan informal yang merumahkan pekerja dan PHK karyawannya.

"Jumlahnya mencapai 1.200.031 orang," kata Menaker dalam telekonferensi sidang pleno Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional, di Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com