"Ini soal penyangkalan yang membuat kita gagap alokasikan anggaran dan data. Negara lain selain pemeriksaan tadi, cara melawan virus dengan melakukan penelusuran riwayat kontak. Indonesia tidak melakukan itu. Pemeriksaan minim dan penelusuran riwayat kontak tak dilakukan," kata Arif.
Baca juga: BIN dan Polisi Dilibatkan Saat Cari Kontak Dekat Pasien Covid-19
Merujuk pada pernyataan Presiden Joko Widodo yang melibatkan intelejen dalam penelusuran riwayat kontak penderita, hal ini dinilainya membuat informasi menjadi tertutup.
Jika dibandingkan dengan Singapura, hal itu sangat jauh berbeda.
Singapura terbuka dengan menayangkan riwayat kontak pasien-pasiennya tanpa membuka identitas sehingga antar-kasus bisa diketahui.
"Di Indonesia tak jalan, dibiarkan ke mana-mana. Kita tidak tahu di wilayah kita sudah ada belum yang terinfeksi. Saya khawatir pemerintah tak menghitung dengan baik antara risiko dan tindakan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.