JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan sejak Senin (6/4/2020) hingga Selasa (7/4/2020) pukul 08.00 WIB, pemerintah sudah memeriksa sebanyak 14.354 spesimen untuk Covid-19.
Pemeriksaan spesimen itu berasal dari 300 rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia dan dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Kami sudah melakukan pemeriksaan 14.354 spesimen untuk PCR real time. Ini dilaksanakan dari spesimen yang dikirim lebih dari 300 rumah sakit rujukan Covid-19, baik rumah sakit umum pemerintah, BUMN, TNI/Polri, maupun swasta," ujar Yuri konferensi pers di kantor BNPB, Selasa (7/4/2020).
Baca juga: Gunakan Mesin TB-TCM, Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Bisa Lebih Banyak dan Cepat
Dari hasi pemeriksaan PCR, per hari ini terdapat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 247 orang sehingga total kasus menjadi 2.738 orang.
Termasuk kasus sembuh yang bertambah 12 orang sehingga total menjadi 204 orang dan 12 orang yang meninggal dunia sehingga total menjadi 221 orang.
Yuri mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa masih terjadi penularan di luar rumah sakit.
Antara lain adanya orang yang membawa virus tersebut, tetapi tidak merasakan gejala klinis dan yang bersangkutan masih berada di tengah-tengah masyarakat.
"Tentunya upaya yang kita lakukan bukan merupakan upaya yang bisa berjalan sendiri-sendiri, diperlukan peran serta masyarakat karena masyarakat ujung tombak untuk menghentikan pandemi Covid-19," kata dia.
Baca juga: Disetujui Menkes, PSBB DKI Jakarta Mulai Berlaku Selasa 7 April 2020
Oleh karena itu, mencuci tangan sesering mungkin saat berada di luar rumah, menggunakan masker, menjaga jarak fisik dengan orang lain dan membatasi aktivitas sosial yang memungkinkan terjadinya penularan Covid-19 harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Menurut dia, hanya dengan cara itulah setiap orang bisa melindungi dirinya dari virus corona.
"Jaga kesehatan diri dan jaga jarak pada saat berkomunikasi dengan orang lain. Mari bersama-sama kita lebih aman berada di rumah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.