Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sebut Tidak Punya Data Pemeriksaan Harian dari Spesimen Covid-19

Kompas.com - 02/04/2020, 06:47 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah spesimen dari pasien terduga Covid-19 yang diperiksa dalam sehari.

"Saya tidak tahu. Laboratorium pemeriksaannya ada 38 di seluruh Indonesia. Dari seluruh laboratorium itu apakah bersamaan pemeriksaanya," ujar Yuri ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Wabah Corona, Lebih dari 6.500 Spesimen Sudah Diuji dengan Tes PCR

Menurutnya, total pemeriksaan spesimen tidak dilaporkan kepada dirinya.

"Yang saya ketahui yang (hasilnya) positif (Covid-19) saja. Untuk lebih jelasnya mungkin bisa ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbang) Kemenkes, " lanjut Yuri.

Meski begitu, dia membenarkan jika sejak awal kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga 1 April, ada 6.500 spesimen yang telah diperiksa.

Yuri juga menampik anggapan bahwa pemerintah tidak maksimal dalam melakukan pemeriksaan spesimen.

Sebab, pada awalnya Balitbangkes hanya bekerja sendirian untuk memeriksa spesimen yang ada.

"Awalnya kan hanya Balitbangkes yang memeriksa sendirian sampai beberapa lama, lalu mulai bertambah lagi yang lain. Ada laporannya tapi tidak semua dilaporkan ke saya," tuturnya.

Baca juga: Update per 1 April: Total 1.667 Kasus Covid-19, Pemerintah Siapkan Metode Pemeriksaan Baru

Pemerintah sejauh ini sudah melakukan uji terhadap lebih dari 6.500 spesimen dengan metode tes PCR (polymerase chain reaction).

Uji spesimen dilakukan di 34 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Sudah lebih dari 6.500 spesimen yang dikirimkan ke 34 laboratorium di seluruh Indonesia yang digunakan untuk menguji dan menentukan diagnosis pemeriksaan PCR," kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (1/4/2020).

"Ini akan memakan energi dan SDM cukup banyak dan akan terus kita lakukan," imbuhnya.

Yuri mengatakan, pemerintah bakal melangkah lebih agresif untuk menemukan kasus positif baru.

Dia menyebutkan, saat ini sudah ada 360 rumah sakit rujukan yang disiapkan untuk penanganan Covid-19.

Baca juga: Percepat Diagnosis Covid-19, Pemerintah Segera Lakukan Pemeriksaan Lewat Mesin TB-TCM

"Sebanyak 360 rumah sakit rujukan telah disiapkan, baik rumah sakit pemerintah, TNI dan Polri, BUMN, dan swasta," kata dia.

"Ini menjadi komitmen bersama kita bahwa persoalan ini serius dan harus ditangani terintegrasi oleh semua pihak," imbuh Yuri.

Bertalian dengan itu, pemerintah juga tengah menyiapkan alat pemeriksaan spesimen virus corona dengan metode lain.

Yuri menjelaskan, pemerintah akan memanfaatkan pemeriksaan dengan alat TB-TCM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com