Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update per 31 Maret: 1.528 Kasus Covid-19, Masyarakat Diajak Saling Beri Edukasi

Kompas.com - 01/04/2020, 06:29 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif virus corona atau Covid-19 kembali bertambah.

Berdasarkan data pemerintah pusat per Selasa (31/3/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 1.528 kasus Covid-19 di Indonesia.

Jumlah ini bertambah 114 pasien dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: UPDATE: Tambah 114 Pasien, Total Ada 1.528 Kasus Covid-19 di Indonesia

"Penambahan kasus konfirmasi positif yang baru sebanyak 114 kasus," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa sore.

"Sehingga totalnya menjadi 1.528 kasus," kata dia.

Pemerintah juga mengumumkan bahwa jumlah pasien sembuh bertambah 6 orang dalam periode yang sama.

Total ada 81 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Kemudian, total ada 136 pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.

Jumlah ini bertambah 14 pasien sejak Senin (30/3/2020) sore.

Baca juga: Penularan Virus Corona Kini Terjadi di 32 Provinsi, Ini Sebarannya...

Berdasarkan data penambahan kasus baru, kasus Covid-19 saat ini tersebar di 32 provinsi.

Provinsi yang baru mencatat kasus perdana Covid-19 yakni Bengkulu dengan 1 pasien.

Adapun penambahan kasus tercatat ada di 16 provinsi.

Jumlah penambahan tertinggi tercatat di DKI Jakarta dengan penambahan 41 pasien dalam 24 jam terakhir.

Distribusikan 191.000 APD

Dalam kesempatan yang sama, Yurianto mengatakan, pemerintah telah mendistribusikan 191.000 alat pelindung diri (APD) ke seluruh rumah sakit yang menangani Covid-19.

"Sampai hari ini, APD yang telah didistribusikan lebih dari 191.000 ke seluruh rumah sakit di Indonesia yang menangani Covid-19," ujar Yuri.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).Dok. BNPB Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Baca juga: Pemerintah Sudah Distribusikan 191.000 APD ke Seluruh RS Penanganan Covid-19

Beberapa APD yang sudah didistribusikan tersebut adalah masker bedah sebanyak lebih dari 12 juta dan masker N95 sebanyak 133.000.

Yuri mengatakan, seluruh jumlah tersebut sudah didistribusikan kepada masyarakat, termasuk rumah sakit dan rumah sakit darurat.

Tak hanya itu, pemerintah juga dikatakannya telah mendistribusikan ratusan ribu alat rapid diagnostic test. Diharapkan tes screening kepada pasien terus bisa dilakukan dengan maksimal.

Baca juga: Yurianto: 16 Provinsi Sudah Bentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19

Adapun hingga saat ini, sudah ada 7 provinsi dan 41 kabupaten/kota yang menetapkan status siaga darurat bencana wabah Covid-19.

Kemudian, 16 provinsi dan 86 kabupaten/kota juga telah membentuk gugus tugas.

 

"Beberapa daerah melawan Covid-19 dengan berbagai inovasi termasuk mengawasi mobilitas penduduk yang ada di wilayahnya. Oleh karena itu, kami akan konsisten dan bersungguh-sungguh memutus penularan ini," kata dia.

Terima Rp 80 miliar sumbangan masyarakat 

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah menerima sumbangan dari masyarakat dengan total lebih dari Rp 80 miliar per Selasa (31/3/2020).

“Baik di rekening Covid-19 sudah lebih dari Rp 40 miliar yang tercatat, maupun rekening desk relawan gugus tugas dan ini pun jumlahnya sudah lebih dari Rp 40 miliar,” kata Yuri.

Baca juga: Gugus Tugas Covid-19: Total Sumbangan Masyarakat Lebih dari Rp 80 Miliar

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah menyumbang untuk penanganan wabah Covid-19 di Indonesia.

Yuri meyakini, jumlah sumbangan tersebut akan terus bertambah.

Nantinya, penggunaan dana bantuan tersebut juga akan dilaporkan secara terbuka kepada publik.

“Secara transparan bantuan-bantuan ini akan kami gunakan dengan tepat dan penuh tanggung jawab, dan kami laporkan secara terbuka di portal covid19.go.id maupun di portal bnpb.go.id,” ujarnya.

Ajak masyarakat saling mengedukasi

Pada akhir pemaparannya, Yurianto kembali mengajak masyarakat saling memberi edukasi langkah pencegahan penularan Covid-19.

Edukasi pencegahan ini diharapkan bisa memutuskan mata rantai penularan Covid-19 di tengah masyarakat.

"Edukasikan, sampaikan langkah pencegahan ini ke tetangga, ke keluarga agar bisa mematuhi semuanya. Supaya bisa memutuskan mata rantai penularan," ujar Yuri.

Baca juga: Pemerintah Ajak Masyarakat Saling Mengedukasi soal Langkah Pencegahan Penularan Covid-19

Langkah pertama, kata dia, masyarakat diminta menjaga jarak saat berkomunikasi dengan siapapun.

Jarak yang dianjurkan saat berkomunikasi yakni lebih dari 2 meter.

"Dengan demikian, hindari kerumunan, hindari tempat berkumpul. Karena hal-hal seperti ini memiliki risiko lebih besar untuk terjadi penularan," lanjut Yuri.

Kedua, mencuci tangan selama minimal 20 detik dengan menggunakan sabun dan dilakukan sesering mungkin.

"Terutama sebelum menyentuh wajah, mulut, mata, hidung dan sebelum makan. Sabun telah terbukti secara ilmiah bisa merusak virus corona," ungkap Yuri.

Ketiga, menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan barang-barang yang disentuh secara bersama.

"Misalnya, handle pintu, meja dan sebagainya agar selalu bersih, " katanya.

Keempat, Yuri mengimbau masyarakat tidak malu bertanya tentang Covid-19 kepada sumber informasi resmi.

Sumber resmi yang dimaksud, bisa melalui laman Covid19.go.id, hotline virus corona 119 ext 9 atau 1500-567.

"Atau bisa juga ke aplikasi online Halodoc, atau aplikasi telemedik lain," tambah Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com