Total jumlah pasien Covid-19 saat ini adalah 411 orang.
"Rumah sakit Wisma Atlet yang sudah beroperasional dilaporkan pada hari ini (Senin, 30/3/2020) sudah merawat inap sebanyak 411 orang," kata Yuri.
Baca juga: Hingga Senin, RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Rawat 411 Pasien
Data ini menunjukkan, dalam sehari, jumlah pasien di rumah sakit darurat Wisma Atlet bertambah sebanyak 24 orang.
Sebagai pembanding, Minggu (29/3/2020), jumlah pasien yang dirawat di RS Darurat Penanganan Covid-19 terdapat 387 pasien pukul 08.00 WIB.
Pemerintah, kata Yuri, akan meningkatkan pelayanan kesehatan untuk menangani Covid-19 termasuk menambah ruang isolasi pasien positif.
"RS rujukan nasional yang sudah kita siapkan telah bisa menambah sampai dengan saat ini ruang isolasi dengan tekanan negatif sebanyak 1967 ruang," ujarnya.
APD dan alat rapid test di seluruh provinsi
Pemerintah memastikan alat-alat kesehatan dalam penanganan Covid-19 didapatkan di seluruh provinsi dan rumah sakit rujukan.
Yuri mengatakan, hingga Senin, (30/3/2020) sebanyak 191.666 set alat pelindung data (APD), 12.272.500 buah masker bedah, dan 133.640 masker N95 telah didistribusikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ke seluruh provinsi.
"Kemudian, alat rapid test sebanyak 425.000 sudah terdistribusi. Oleh karena itu, kita akan tetap berupaya semaksimal memenuhi ini dalam penanganan Covid-19," ujar Yuri.
Baca juga: Hingga 30 Maret, 191.666 Set APD Sudah Didistribusikan ke Seluruh Provinsi
Lebih lanjut, melihat data pasien positif Covid-19 bertambah setiap hari dan pendistribusian APD dan alat rapid test yang hingga kini masih dilakukan pemerintah.
Pemerintah meminta masyarakat dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus tersebut.
Menjaga jarak satu sama lain menjadi salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk memutus mata rantai penularan.
"Kita harus berusaha untuk memutus rantai penularan di masyarakat, dengan cara jaga jarak secara fisik dan jaga jarak dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya dengan jarak lebih dari 1 meter," kata Yuri.
Baca juga: Bahaya Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Manusia, Tak Efektif Cegah Virus Corona
Kemudian, masyarakat diminta untuk menghindari berkumpul dan berada dalam kerumunan. Langkah ini, kata Yuri, harus diterapkan seluruh masyarakat.
Lebih lanjut, Yuri mengingatkan agar masyarakat melakukan cuci tangan sesering mungkin dan idealnya dilakukan selama 20 detik menggunakan sabun.
Sebab, sabun atau detergen mengandung zat yang paling ampuh untuk merusak dinding virus corona.
"Sehingga, bisa merusak virus itu sendiri. Cuci tangan harus sesering mungkin kita lakukan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.