Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI Imbau Umat Kristen Ibadah dan Rayakan Hari Keagamaan dari Rumah

Kompas.com - 28/03/2020, 12:31 WIB
Sania Mashabi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengimbau umat Kristen untuk melakukan ibadah dari rumah serta menjaga jarak aman ketika berinteraksi dengan sesama.

Hal itu disampaikan Sekretaris Umum PGI Jacklevyn F Manuputty dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020).

"Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia telah mengeluarkan imbuan kepada seluruh anggota gereja-gereja di Indonesia untuk menjaga jarak aman, mendengarkan ibadah-ibadah yang sifatnya kerumunan baik di gedung gereja maupun di luar gedung gereja ke rumah masing-masing," ujar Jacklevyn.

Baca juga: UPDATE: Pasien Tambah 153, Total Ada 1.046 Kasus Covid-19 di Indonesia

Selain ibadah dari rumah, PGI juga mengimbau umat Kristen untuk tidak merayakan hari besar secara berkerumun.

Ia berharap hari besar keagamaan Kristen bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.

"Persekutuan Gereja Indonesia telah menyarankan mengeluarkan himbauan. Tetapi sekaligus memberikan panduan teknis ibadah dari rumah. Ini tidak mengurangi iman percaya kita," ungkapnya.

"Yakinlah Tuhan berkenan kepada seluruh upaya, seluruh kerja keras yang kita ambil dalam pembatasan kerumunan ibadah demi terciptanya, demi terjaminya kehidupan yang berkenan kepada Allah, kehidupan kesejahteraan semua orang dapat tercipta," lanjut Jacklevyn.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19 di Daerah, Ketua MPR Minta Jakarta Di-lockdown

Jacklevyn mengingatkan, berada di rumah bukan berarti umat Kristen bisa pergi berpiknik.

Umat Kristiani diminta tetap berupaya mencegah penyebaran wabah Covid-19 dengan rajin cuci tangan, memakai masker dan selalu produktif meskipun bekerja atau belajar dari rumah.

"Kita lakukan semua tindak disiplin dalam hidup kita. Mari perangi bersama melawan Covid-19," kata dia.

Data terakhir yang disampaikan pemerintah pusat, ada 1.046 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Sebanyak 87 orang diantaranya meninggal dan 46 pasien sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com