Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kelebihan Konsultasi Seputar Covid-19 Lewat Platform Kesehatan...

Kompas.com - 27/03/2020, 18:25 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah platform kesehatan digital dalam rangka penanganan wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Platform kesehatan digital tersebut, yakni Gojek, Grab, Halodoc, SehatQ, GrabHealth, DokterSehat, Link dan Link Sehat, Klikdokter, MouDok dan Mau Periksa, Sociomile dan Ripple10 serta YesDok.

Kemudian Prosehat, Perawatku, KlinikGO, Alodokter, Docquity, Qlue, Iykra, Jovee dan Lifepack, dan Eureka AI.

Platform kesehatan digital itu melayani jasa konsultasi. Bagi masyarakat yang mengalami gejala klinis serupa Covid-19 tentu juga dapat menggunakannya.

Baca juga: Pemerintah: Masyarakat Bisa Konsultasi Online soal Covid-19 lewat 12 Platform Kesehatan

Lantas bagaimana mekanisme kerja sama tersebut?

Dokter Nicholas dari Data Enzim menjelaskan, platform kesehatan digital itu akan terintegrasi dengan situs milik Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di bawah naungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Dari socio mile tersebut, kami akan mengumpulkan semua data pasien yang itu ditangani kawan-kawan (platform kesehatan digital)," ujar Nicholas dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jumat (27/3/2020).

Maksudnya, setiap keluhan pasien dalam layanan konsultasi akan dicatat, kemudian dimasukkan ke dalam situs yang terintegerasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Baca juga: Mudahnya Konsultasi dengan Dokter Kulit Walau #DiRumahAja

Kelebihannya, apabila keluhan pasien dinilai memerlukan penanganan medis segera, maka Gugus Tugas Penanganan Covid-19 akan segera mengirimkan bantuan relawan.

"Apabila terjadi perburukan terhadap pasien tersebut, maka teman-teman di platform yang membantu menggunakan telemedicine memberikan judgement apakah diperlukan tim medis atau tidak," kata Nicholas.

Relawan pun dapat membawa pasien ke rumah sakit rujukan atau Rumah Sakit Darurat Covid-19 yang terletak di Wisma Atlet Kemayoran.

"Jika masih bisa dirawat di Wisma Atlet, maka akan ditaruh di sana atau di rumah sakit rujukan. Namun apabila masih bisa di rumah, masuk dalam kategori isolasi mandiri, maka tetap akan di rumah dan tetap dipantau platform telemedicine," lanjut Nicholas.

Baca juga: Cerita Warga yang Ingin Rapid Test Covid-19, Hanya Berujung Konsultasi

Integrasi platform itu, lanjut Nicholas, juga membantu untuk mengkategorikan apakah pasien itu masuk ke dalam status Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), atau bahkan positif Covid-19.

Perusahaan platform kesehatan digital pun berharap dengan integrasi sistem tersebut, pemerintah dapat menekan penyebaran virus corona.

Hingga Jumat ini, pemerintah mengonfirmasi penambahan 153 kasus Covid-19 baru. Dengan demikian total pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 1.046 orang.

Dari angka itu, 46 pasien dinyatakan sembuh. Sementara, 87 pasien meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com