Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Minta Faskes Siapkan Ruang Konsultasi Pasien Gangguan Pernapasan

Kompas.com - 18/03/2020, 17:09 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merespons perkembangan virus corona beberapa waktu terakhir, Perwakilan World Health Organization (WHO) di Indonesia Benyamin Sihombing mengingatkan pihak fasilitas kesehatan untuk menyiapkan ruang konsultasi bagi pasien gangguan pernapasan.

Ruang konsultasi tersebut harus dikondisikan sebagaimana standar pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

Paling utama, ruang konsultasi harus menyediakan sarana kebersihan tantan meliputi air, sabun, handuk kertas, dan alkohol, dilengkapi dengan tempat sampah.

Baca juga: Berbeda Data Kasus Covid-19 dengan Pemprov Banten, Ini Penjelasan Satuan Gugus Tugas Tangsel

"Tetap itu poin yang paling penting. Tidak ada yang begitu canggih, yang paling utama adalah bagaimana menjaga kebersihan tangan," kata Benyamin melalui video telekonferensi, Rabu (18/3/2020).

Petugas kesehatan juga harus disiagakan di ruang konsultasi tersebut. Petugas kesehatan menjadi penting karena melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan gejala gangguan pernapasan.

Benyamin mengingatkan supaya petugas kesehatan yang berjaga selalu mengenakan masker medis, sarung tangan, pelindung mata, dan jubah.

Selanjutnya, pasien yang datang untuk berkonsultasi wajib untuk ditawari menggunakan masker bedah.

"Kita berharap pasien menggunakan masker bedah tapi ada satu dan lain hal yang kadang-kadang pasien tidak bisa menggunakannya atau menolak menggunakannya tapi kita bisa mendorong pasien untuk menggunakan masker bedah untuk menghalangi transmisi dari infeksi saluran napas yang ada," ujar Benyamin.

Baca juga: RSPI Sulianti Saroso Sudah Isolasi 51 Pasien Terkait Covid-19

Terakhir, petugas kesehatan diminta untuk memprioritaskan pasien dengan ISPA berat dan memastikan mereka dapat cepat masuk ke unit perawatan intensif.

"Supaya pasien tidak berkeliaran di lorong dan tempat-tempat lain sehingga bisa menginfeksi menularkan penyakitnya ke pengunjung atau pasien lain yang ada di sekitarnya," kata dia.

Kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Hingga Rabu siang ini, pemerintah mencatat 227 kasus positif Covid-19, dengan 11 di antaranya sembuh, dan 19 meninggal dunia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com