JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, inti dari lockdown adalah social distancing atau menjaga jarak antara satu dengan yang lain.
Menurutnya, menghindari kontak adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Terkait dengan lockdown, mungkin kita perlu mengetahui lebih jauh mengapa kok orang berpikir tentang lockdown. Karena di negara lain istilahnya lockdown. Sebenarnya kembali lagi intinya adalah social distancing, selama jarak, interaksi, kontak terjaga dengan baik, tidak terjadi kontak, maka itu yang terbaik,” kata Wiku saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Baca juga: BNPB: Status Darurat Bencana Covid-19 Tak Sama dengan Lockdown
Ia mengatakan, wilayah Indonesia sangat luas.
Maka dari itu, kebijakan lockdown akan berdampak besar terhadap negara, baik dari segi ekonomi, sosial, dan keamanan.
“Kalau kita bicara lockdown kan sebenarnya sudah karantina wilayah, kalau kita bicara wilayah Indonesia ini kan besar sekali. Jadi kalau lockdown nasional kan nanti ada aktivitas ekonomi, jadi ini hal yang perlu diperhatikan,” tuturnya.
Baca juga: Masa Darurat Bencana akibat Virus Corona Diperpanjang hingga 29 Mei
Terkait soal karantina, Wiku menuturkan terdapat beberapa macam karantina yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus.
Misalnya, karantina di rumah, karantina wilayah, dan di rumah sakit.
“Karantina wilayah tentunya sesuai dengan di mana ada kasus yang berkembang tentunya pemerintah akan menyampaikan daerah-daerah mana yang sudah ada kasusnya dan berkembang,” ujar Wiku.
“Jadi kalau mau karantina kan sebenarnya, karantina bisa bertahap, mulai dari rumah, kita di rumah tidak pergi, untuk rumah yang padat mungkin nanti cari solusi yang lain. Jadi karantina rumah, karantina wilayah, dan mungkin terakhir baru karantina rumah sakit,” sambung dia.
Baca juga: Update Virus Corona di Indonesia 17 Maret: 172 Terinfeksi, 9 Sembuh, dan 7 Meninggal Dunia
Selain menjaga jarak, empat hal yang perlu dilakukan demi mencegah penyebaran virus yaitu, tidak berjabat tangan, cuci tangan, hindari kerumunan dan memakai masker di tempat ramai.
Adapun total pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia sebanyak 172 kasus per Selasa (17/3/2020).
Jumlah pasien Covid-19 yang diumumkan pada Selasa bertambah 38 kasus dari yang diumumkan Senin (16/3/2020) kemarin.
Penambahan jumlah kasus itu merupakan pasien yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.
Berdasarkan data yang dibeberkan, tercatat sebanyak sembilan pasien dinyatakan sembuh dan tujuh pasien meninggal.
"Tujuh (yang meninggal)," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto saat dihubungi, Selasa (17/3/2020) malam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.