JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung meniadakan segala kegiatan yang melibatkan orang banyak, termasuk apel pagi setiap Senin pagi, sebagai antisipasi wabah virus corona.
Kegiatan-kegiatan tersebut akan ditiadakan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Pelaksanaan Apel Kerja hari Senin pagi dan kegiatan lain yang mengumpulkan massa atau orang banyak pada semua bidang di Kejaksaan Agung dan Badan Diklat untuk sementara tidak dilaksanakan sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Hari Setiono ketika dihubungi Kompas.com, Senin (16/3/2020).
Baca juga: Selama Dua Pekan ke Depan, ASN Diperbolehkan Bekerja di Rumah
Langkah antisipasi lainnya adalah pemberian vaksin flu terhadap seluruh pegawai Kejagung oleh tim dokter RSU Adhyaksa dan poliklinik Kejagung.
Sosialisasi terkait virus corona juga diberikan kepada seluruh pegawai Kejagung secara daring atau online melalui siaran live streaming.
Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin pun akan memberikan arahan kepada jaksa di seluruh Indonesia demi mencegah penyebaran virus tersebut.
Baca juga: Antisipasi Corona, Sebagian ASN Kemenhan Mulai Bekerja di Rumah
Arahan tersebut diberikan melalui konferensi video atau video conference.
"Jadi beliau (Jaksa Agung) mau memberikan arahan kepada semua jaksa di seluruh Indonesia melalui vidcon (video conference). Nanti akan disampaikan batasan-batasannya, dan sebagainya, mengantisipasi penyebaran atau memotong mata rantai penyebaran Covid-19," tuturnya.
Adapun total pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia sebanyak 117 kasus per Minggu (15/3/2020).
Artinya ada penambahan sebanyak 21 kasus dibanding data pada Sabtu (14/3/2020).
Baca juga: Update Virus Corona di Indonesia: 117 Terinfeksi, 8 Sembuh, dan 5 Meninggal Dunia
"Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di antaranya di Jakarta, 2 di Jawa Tengah," kata Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Minggu.
Dari jumlah tersebut, sebanyak delapan orang dinyatakan sembuh dan lima orang meninggal. Menurutnya, pasien yang meninggal karena terdapat komorbid atau penyakit penyerta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.