Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update: 2 Balita Positif, Pasien Covid-19 Kabur karena Takut Tertular

Kompas.com - 14/03/2020, 07:12 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien terjangkit positif virus corona (Covid-19) terus bertambah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, jumlah pasien terjangkit pada Jumat (13/3/2020) telah mencapai 69 orang.

Angka ini bertambah 35 orang dari 11 Maret 2020. Saat itu, pemerintah mengumumkan 34 orang terjakit Covid-19.

Dua balita positif corona

Yuri mengatakan, dari 69 pasien positif corona, dua di antaranya merupakan balita.

Kedua pasien diidentifikasi sebagai pasien kasus ke-49 dan ke-54. Pasien ke-49 merupakan laki-laki berusia tiga tahun dan saat ini dalam kondisi nampak sakit ringan sedang.

"Pasien ke-54 merupakan laki-laki berusia dua tahun, nampak kondisi sakit sedang," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: RSUP Dr Sardjito Isolasi Balita 3 Tahun yang Sesak Napas Sepulang dari Depok

Kedua pasien ini diketahui dari hasil penelusuran yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama dinas kesehatan wilayah terkait terhadap pasien yang sebelumnya telah dinyatakan positif.

"Data yang saya berikan ini adalah hasil tracing dari dua hari lalu setelah dilaporkan dari daerah sampai dengan tadi siang," kata dia.

Keduanya, imbuh dia, diduga tertular dari orang tuanya yang juga dinyatakan positif.

Namun demikian, Yuri tidak merinci, pasien nomor berapa yang menjadi orang tua kedua pasien balita tersebut.

Termasuk, dimana lokasi isolasi keduanya saat ini.

Empat orang meninggal

Yuri menambahkan, dari 69 orang yang positif empat di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.

Pasien yang pertama kali meninggal adalah pasien kasus 25 yang merupakan seorang WNA. Keempat lainnya, diumumkan pada Jumat (13/3/2020), yaitu:

Kasus 35

Dia merupakan perempuan 57 tahun. Menurut Yuri, pasien kasus 35 masuk rumah sakit sudah menggunakan ventilator.

"Namun belum dilakukan pemeriksaan Covid-19-nya. Perburukan cepat, hari itu juga meninggal," ucap Yuri.

Baca juga: UPDATE: 2 Balita di Indonesia Positif Covid-19

Dia tidak menyebutkan mengenai kapan kasus 35 itu masuk rumah sakit atau lokasi rumah sakit yang dimaksud.

"Hasil spesimennya positif, sudah diserahkan ke wilayah untuk tracing," ucap Yuri.

Kasus 36

Dia merupakan perempuan berusia 37 tahun. Menurut Yuri, saat masuk RSPI Sulianti Saroso sudah menggunakan ventilator.

"Perburukan dengan cepat, kemudian meninggal. Spesimen ternyata positif. Dinas kesehatan sudah diberi tahu ternyata positif," ucap Achmad Yurianto.

Kasus 50

Dia merupakan laki-laki 59 tahun. Menurut Yuri, pasien mengalami perburukan dengan cepat sejak kemarin.

"Dan kemudian meninggal. Positif coronavirus, Covid-19. Untuk tracing sedang dilakukan dinkes setempat," ucap Achmad Yurianto.

Jumlah pasien sembuh bertambah

Kendati demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh kini bertambah dua orang. Mereka ialah pasien 01 dan pasien 03.

Baca juga: Belum Ada Obatnya, Apa Kunci Kesembuhan Pasien Positif Virus Corona?

Achmad Yurianto menyatakan keduanya dinyatakan negatif setelah melalui dua kali tes.

Pemerintah sebelumnya telah menyatakan bahwa tiga pasien yang sebelumnya dinyatakan mengidap virus corona atau Covid-19, kini telah sembuh dan boleh pulang, Kamis (12/3/2020).

Tiga pasien yang dinyatakan sembuh itu adalah Pasien dengan nomor 06, nomor 14, dan nomor 19.

"Bahwa pasien nomor 1 dan nomor 3 sudah dua kali diperiksa hasilnya negatif. Artinya nomor 1 dan 3 sudah diizinkan pulang," ujar Yuri.

Namun, keduanya belum akan dipulangkan karena akan dibarengkan dengan pasien 02. Pasien 02 saat ini sudah menjalani sekali tes dengan hasil negatif.

Yuri optimisitis hasil tes kedua pasien 02 juga akan negatif sehingga dinyatakan sembuh dan bisa pulang.

"Sehingga tiga-tiganya, 1, 2, 3 besok bisa pulang," lanjut Yuri.

Pasien kabur sudah kembali

Juru Bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan bahwa ada satu pasien positif covid-19 yang sempat kabur dari ruang rawat isolasi.

Baca juga: Rawat Pasien Positif Corona, 20 Anggota Tim Medis RSUD Moewardi Solo Diliburkan 14 Hari

Peristiwa itu terjadi sekitar satu pekan yang lalu. Pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19 oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"(Pasien) tidak diizinkan (keluar ruang isolasi). Jadi kan ada pintu masuk, diam-diam dia keluar. Sudah ditunggu oleh keluarga. Kita tahu, setelah dia keluar," kata Erlina di lokasi, Jumat (13/3/2020).

Diduga pasien tersebut kabur karena takut tertular dengan pasien positif Covid-19 lainnya.

Sebab, ruang isolasi di RSUP Persahabatan, satu kamar diisi dua pasien.

"Bahwa ruang isolasi satu kamar untuk dua orang itu betul. Tapi ini sudah memenuhi kriteria," ujar Erlina.

"Bahwa ruangan kami bertekanan negatif jadi untuk transmisi itu sangat-sangat kecil kemungkinan dan juga untuk pengendalian dan pencegahan infeksi itu disarankan untuk tempat tidur berjarak minimal dua meter dan itu dilakukan," kata dia.

Achmad Yurianto menegaskan informasi pasien positif Covid-19 yang kabur dari RSUP Persahabatan telah kembali.

Baca juga: Pasien Positif Corona asal Magetan Meninggal, Khofifah: Tak Perlu Panik, Kami Monitor Situasi

Pasien tersebut, kata dia, kembali menjalani perawatan.

"Sudah dievakuasi kembali. Sudah kembali (dirawat)," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Yuri menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Menurutnya, pasien tersebut tidak kabur tetapi hanya ingin keluar dan mengurus anaknya sebentar.

"Makanya kenapa kok dimunculkan lagi, apakah biar heboh ? Dia tidak kabur. Dia ini single parent, ya (saat itu) mengurus anaknya dulu, lah," tuturnya.

Saat itu, lanjut Yuri, hasil pemeriksaan laboratorium dari pasien tadi belum keluar. Dengan demikian, pasien ketika itu belum tahu mengidap Covid-19.

"Waktu itu menunggu hasil belum ada. Jadi urus keluarga dulu. Keesokannya, hasil laboratorium sudah ada. Jadi didatangi lagi (untuk dievakuasi)," ucap Yurianto.

"Sudah balik lagi (ke RSUP)," kata dia.

Tujuannya untuk mengetahui siapa saja dan daerah mana saja yang berkontak dengan si pasien.

"Kan sudah di-tracing sama Dinkes," ucap Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com