Salin Artikel

Update: 2 Balita Positif, Pasien Covid-19 Kabur karena Takut Tertular

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, jumlah pasien terjangkit pada Jumat (13/3/2020) telah mencapai 69 orang.

Angka ini bertambah 35 orang dari 11 Maret 2020. Saat itu, pemerintah mengumumkan 34 orang terjakit Covid-19.

Dua balita positif corona

Yuri mengatakan, dari 69 pasien positif corona, dua di antaranya merupakan balita.

Kedua pasien diidentifikasi sebagai pasien kasus ke-49 dan ke-54. Pasien ke-49 merupakan laki-laki berusia tiga tahun dan saat ini dalam kondisi nampak sakit ringan sedang.

"Pasien ke-54 merupakan laki-laki berusia dua tahun, nampak kondisi sakit sedang," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Kedua pasien ini diketahui dari hasil penelusuran yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama dinas kesehatan wilayah terkait terhadap pasien yang sebelumnya telah dinyatakan positif.

"Data yang saya berikan ini adalah hasil tracing dari dua hari lalu setelah dilaporkan dari daerah sampai dengan tadi siang," kata dia.

Keduanya, imbuh dia, diduga tertular dari orang tuanya yang juga dinyatakan positif.

Namun demikian, Yuri tidak merinci, pasien nomor berapa yang menjadi orang tua kedua pasien balita tersebut.

Termasuk, dimana lokasi isolasi keduanya saat ini.

Empat orang meninggal

Yuri menambahkan, dari 69 orang yang positif empat di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.

Pasien yang pertama kali meninggal adalah pasien kasus 25 yang merupakan seorang WNA. Keempat lainnya, diumumkan pada Jumat (13/3/2020), yaitu:

Kasus 35

Dia merupakan perempuan 57 tahun. Menurut Yuri, pasien kasus 35 masuk rumah sakit sudah menggunakan ventilator.

"Namun belum dilakukan pemeriksaan Covid-19-nya. Perburukan cepat, hari itu juga meninggal," ucap Yuri.

Dia tidak menyebutkan mengenai kapan kasus 35 itu masuk rumah sakit atau lokasi rumah sakit yang dimaksud.

"Hasil spesimennya positif, sudah diserahkan ke wilayah untuk tracing," ucap Yuri.

Kasus 36

Dia merupakan perempuan berusia 37 tahun. Menurut Yuri, saat masuk RSPI Sulianti Saroso sudah menggunakan ventilator.

"Perburukan dengan cepat, kemudian meninggal. Spesimen ternyata positif. Dinas kesehatan sudah diberi tahu ternyata positif," ucap Achmad Yurianto.

Kasus 50

Dia merupakan laki-laki 59 tahun. Menurut Yuri, pasien mengalami perburukan dengan cepat sejak kemarin.

"Dan kemudian meninggal. Positif coronavirus, Covid-19. Untuk tracing sedang dilakukan dinkes setempat," ucap Achmad Yurianto.

Jumlah pasien sembuh bertambah

Kendati demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh kini bertambah dua orang. Mereka ialah pasien 01 dan pasien 03.

Achmad Yurianto menyatakan keduanya dinyatakan negatif setelah melalui dua kali tes.

Pemerintah sebelumnya telah menyatakan bahwa tiga pasien yang sebelumnya dinyatakan mengidap virus corona atau Covid-19, kini telah sembuh dan boleh pulang, Kamis (12/3/2020).

Tiga pasien yang dinyatakan sembuh itu adalah Pasien dengan nomor 06, nomor 14, dan nomor 19.

"Bahwa pasien nomor 1 dan nomor 3 sudah dua kali diperiksa hasilnya negatif. Artinya nomor 1 dan 3 sudah diizinkan pulang," ujar Yuri.

Namun, keduanya belum akan dipulangkan karena akan dibarengkan dengan pasien 02. Pasien 02 saat ini sudah menjalani sekali tes dengan hasil negatif.

Yuri optimisitis hasil tes kedua pasien 02 juga akan negatif sehingga dinyatakan sembuh dan bisa pulang.

"Sehingga tiga-tiganya, 1, 2, 3 besok bisa pulang," lanjut Yuri.

Pasien kabur sudah kembali

Juru Bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan bahwa ada satu pasien positif covid-19 yang sempat kabur dari ruang rawat isolasi.

Peristiwa itu terjadi sekitar satu pekan yang lalu. Pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19 oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"(Pasien) tidak diizinkan (keluar ruang isolasi). Jadi kan ada pintu masuk, diam-diam dia keluar. Sudah ditunggu oleh keluarga. Kita tahu, setelah dia keluar," kata Erlina di lokasi, Jumat (13/3/2020).

Diduga pasien tersebut kabur karena takut tertular dengan pasien positif Covid-19 lainnya.

Sebab, ruang isolasi di RSUP Persahabatan, satu kamar diisi dua pasien.

"Bahwa ruang isolasi satu kamar untuk dua orang itu betul. Tapi ini sudah memenuhi kriteria," ujar Erlina.

"Bahwa ruangan kami bertekanan negatif jadi untuk transmisi itu sangat-sangat kecil kemungkinan dan juga untuk pengendalian dan pencegahan infeksi itu disarankan untuk tempat tidur berjarak minimal dua meter dan itu dilakukan," kata dia.

Achmad Yurianto menegaskan informasi pasien positif Covid-19 yang kabur dari RSUP Persahabatan telah kembali.

Pasien tersebut, kata dia, kembali menjalani perawatan.

"Sudah dievakuasi kembali. Sudah kembali (dirawat)," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Yuri menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Menurutnya, pasien tersebut tidak kabur tetapi hanya ingin keluar dan mengurus anaknya sebentar.

"Makanya kenapa kok dimunculkan lagi, apakah biar heboh ? Dia tidak kabur. Dia ini single parent, ya (saat itu) mengurus anaknya dulu, lah," tuturnya.

Saat itu, lanjut Yuri, hasil pemeriksaan laboratorium dari pasien tadi belum keluar. Dengan demikian, pasien ketika itu belum tahu mengidap Covid-19.

"Waktu itu menunggu hasil belum ada. Jadi urus keluarga dulu. Keesokannya, hasil laboratorium sudah ada. Jadi didatangi lagi (untuk dievakuasi)," ucap Yurianto.

"Sudah balik lagi (ke RSUP)," kata dia.

Tujuannya untuk mengetahui siapa saja dan daerah mana saja yang berkontak dengan si pasien.

"Kan sudah di-tracing sama Dinkes," ucap Yuri.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/14/07122651/update-2-balita-positif-pasien-covid-19-kabur-karena-takut-tertular

Terkini Lainnya

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke