Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Munas HKTI, Jokowi Sindir Petani yang Hanya Tanam Karet dan Sawit

Kompas.com - 12/03/2020, 12:43 WIB
Ihsanuddin,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS com - Presiden Joko Widodo menyindir para petani jauh lebih senang menanami lahannya dengan komoditas tertentu seperti sawit dan karet. Padahal, Jokowi menekankan bahwa Indonesia memiliki peluang besar di komoditas buah-buahan tropis.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Munas Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

"Kita juga harus fokus memilih komoditas yang memiliki nilai yang tinggi dan memiliki ceruk pasar yang besar. Komoditasnya dipilih betul-betul. Komoditas jangan yang itu-itu saja," kata Presiden.

Baca juga: Luhut: Investasi Kelapa Sawit Belum Tentu Untungkan Masyarakat Lokal...

 

Padahal menurut Jokowi, buah-buahan tropis merupakan salah satu komoditas yang menjanjikan.

Tapi kenyataannya saat ini, kebanyakan petani malah memilih menggarap sawit dan karet.

Akibatnya, ketika dua harga komoditas itu jatuh, banyak yang terdampak.

"Saya mau tanya, ada yang memiliki 10.000 hektar yang hanya ditanami buah tropis di negara kita? Yang banyak sekarang ini kita tanamnya sawit, ya kan, karet. Dari dulu itu-itu saja yang ditanam. Sawit, karet, nanti pas harganya turun seperti sekarang karet turun, sakit bareng-bareng," kata Jokowi.

Baca juga: Harga Karet Jeblok, Jokowi Janji Pemerintah Beli dari Petani

Padahal, menurut Jokowi, banyak negara lain yang menginginkan buah tropis milik Indonesia.

Salah satu yang paling dicari adalah buah manggis. Tapi pasokannya justru tidak tersedia.

"Permintaan banyak tapi barangnya enggak ada. Banyak sekali permintaan tapi barangnya enggak ada. Kita mau bicara apa. Dari Timur Tengah, Eropa, dari Tiongkok (mau impor manggis), tapi barangnya enggak ada. Mestinya kan ada," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi meminta beberapa anggota HKTI membuka kebun manggis untuk meningkatkan pasokan.

"Dari HKTI satu dua yang memiliki kebun manggis. Tidak usah banyak-banyak lah, tidak usah 100.000 hektar, tapi 5.000 hektar. Minta lahan segitu kan mudah. Asal jangan di Jawa. Masih banyak lahan kita," kata Jokowi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com