Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Golkar dan Demokrat Bahas Omnibus Law dan Peluang Koalisi Pilkada Serentak 2020

Kompas.com - 05/03/2020, 23:14 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Kamis (5/3/2020) malam.

Wakil Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Opini, Nurul Arifin, mengkonfirmasi pertemuan kedua pemimpin partai.

Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin partai membahas beberapa hal, di antaranya penjelasan proses Omnibus Law dan Pilkada Serentak 2020.

“Golkar dan Demokrat juga menjajaki koalisi di beberapa daerah dalam Pilkada Serentak 2020,” kata Nurul dalam pernyataannya, Kamis (5/3/2020) malam.

Baca juga: Golkar Beri Sinyal Koalisi dengan PKS dalam Pilkada Depok 2020

Usai pertemuan, ujar Nurul, SBY menyampaikan bahwa Demokrat siap mendukung pemerintah.

“Kami selalu siap membantu penuh Presiden Jokowi untuk membangun negeri ini lebih baik,” kata SBY.

Ia pun menambahkan, Partai Golkar dan Demokrat tengah menyamakan frekuensi dalam kehidupan politik dan bernegara.

“Mari kita membangun kebersamaan untuk membangun negara kita,” ujar SBY.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat, Kamis (5/3/2020)Dok. Partai Golkar Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat, Kamis (5/3/2020)

Partai Golkar dan Demokrat memang memiliki platform politik yang sama, yaitu membangun kesejahteraan rakyat dan menghormati nilai-nilai demokrasi.

Nurul menjelaskan, Airlangga Hartarto menegaskan pertemuan tersebut bertujuan menemukan persamaan kedua partai politik dan bukan perbedaan.

Pada akhir pertemuan itu, SBY mengatakan akan memberikan masukan secara positif dan berdialog tentang Omnibus Law.

“Partai Demokrat ingin menjadi bagian dari solusi,” imbuh Nurul.

Pemimpin Partai Demokrat baru kali ini membuka komunikasi politik dengan pemimpin partai politik lainnya, pasca berpulangnya Ani Yudhoyono pada Sabtu (1/6/2020) lalu.

“Pertemuan ini adalah pertemuan politik pertama antara Partai Demokrat dan partai lain, juga sejak kehilangan orang yang paling saya cintai yaitu Ibu Ani Yudhoyono,” kata SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com