Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Evaluasi Efektivitas Subsidi Listrik, Gas Elpiji, hingga Pupuk

Kompas.com - 04/03/2020, 19:39 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengevaluasi kebijakan subsidi barang.

Pemerintah akan melihat lagi apakah subsidi yang diberikan selama ini efektif dalam membantu masyarakat miskin atau tidak.

Ini dilakukan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan tema pengentasan kemiskinan, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

"Presiden meminta kami untuk untuk melihat kembali jenis-jenis bantuan sosial yang bersifat subsidi barang. Subsidi listrik, subsidi pupuk, (gas) elpiji, dan sebagainya," kata Menteri Sosial Juliari Batubara usai rapat.

Baca juga: Subsidi Listrik Turun, Menkeu Sebut Ada Penajaman Pelanggan 900 VA

Menurut Juliari, evaluasi ini dilakukan karena anggaran yang dialokasikan APBN ke bantuan-bantuan atau subsidi barang tersebut sangat besar.

"Malah jauh lebih lebih besar dibandingkan bantuan-bantuan sosial yang berupa cash," kata dia.

Namun, saat ditanya apakah evaluasi ini akan berujung pada pencabutan subsidi dan kenaikan harga, Juliari membantah.

Politisi PDI-P ini menyebut, belum ada pembicaraan untuk mencabut subsidi yang akan berujung pada kenaikan harga.

"Tidak ada (rencana menaikkan harga). Saya kira itu tidak dibahas. Hanya melihat efektivitasnya sudah sejauh mana. Ini kan tentunya sebagai kabinet, sebagai pemerintahan, tentunya memang wajib untuk melakukan evaluasi terhadap program kerja," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Jangan Buru-buru Cabut Subsidi Listrik Pelanggan 900 VA

Selain evaluasi subsidi barang, menurut Juliari, Presiden meminta bantuan sosial kepada masyarakat miskin difokuskan kepada tiga program, yakni program keluarga harapan, sembako murah, dan Kartu Indonesia Pintar.

Presiden juga meminta jajarannya untuk memutakhirkan lagi data masyarakat miskin agar lebih akurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com