Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seskab Sebut WNI yang Diobservasi Pulau Sebaru Belum Ada yang Suspect Corona

Kompas.com - 04/03/2020, 16:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, 256 WNI awak Kapal Pesiar World Dream dan Diamond Princess yang diobservasi di Pulau Sebaru belum ada yang terindikasi terinfeksi virus Corona.

Pramono mengatakan, ratusan WNI tersebut dalam kondisi sehat dan tetap beraktivitas normal.

"Alhamdulillah sampai hari ini karena mereka olahraga yang rutin, kemudian makan yang terjaga, sampai per hari ini kami mendapat laporan belum ada suspect," kata Pramono saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Batuk-batuk, 1 Orang ABK Diamond Princess Batal Diturunkan di Pulau Sebaru

Pramono mengatakan, pemerintah akan terus memantau kondisi kesehatan ratusan WNI tersebut.

Ia berharap, para WNI terus berada dalam kondisi sehat hingga masa observasi berakhir.

Pramono pun meyakini WNI yang sedang diobservasi di Pulau Sebaru itu tidak akan terjangkit virus Corona karena berkaca dari proses observasi ratusan WNI di Natuna pada Februari lalu.

"Pengalaman dari Natuna, yang Wuhan kemarin, begitu dikembalikan ke masyarakat Alhamdulillah sampai hari ini juga tidak ada yang sakit," ujar Pramono.

Baca juga: Tim Kesehatan Ambil Sampel Darah Pekerja World Dream di Pulau Sebaru

Paramono mengklaim, WHO pun sudah mengakui proses evakuasi yang dilakukan pemerintah Indonesia berjalan dengan baik karena para WNI yang diovservasi benar-benar dijaga dengan baik.

"Jadi Dunia mengakui, WHO mengakui bahwa cara evakuasi kita ini termasuk berjalan dengan baik, karena betul-betul ditempatkan di satu tempat, dimonitor, dievaluasi, dan dijaga," kata Pramono.

Diketahui, terapat 188 WNI awak Kapal World Dream dan 68 awak Kapal Diamond Princess yang tengah dievakuasi di Pulau Sebaru.

Mereka dievakuasi dari Kapal World Dream dan Diamond Princess setelah virus Corona menyebar di dua kapal pesiar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com