Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Pastikan Kondisi di Papua Aman Saat Kunjungan MPR, DPR, dan DPD

Kompas.com - 24/02/2020, 22:36 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memastikan, kondisi di Papua aman pada saat kunjungan kerja MPR, DPR, dan DPD pada bulan Maret mendatang.

Hal ini disampaikan Mahfud setelah menggelar rapat dengan MPR di ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2020).
 
"Ini bukan soal pengungsi nih. Ini ketua DPR, ketua DPD, ketua MPR mau kunker ke Papua, ya sudah kondusif tadi laporan kesiapan dari daerah dari semua birokrasi kondusif bagus," kata Mahfud.

Baca juga: Mahfud MD: Teknis Pemulangan Anak-anak dari WNI eks ISIS itu Gampang

Ia mengatakan, salah satu agenda kunjungan kerja yakni DPR memastikan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan digelar di Papua.

"Ya soal persiapan PON dan lain-lain, jadi kita koordinasi saling memberi tukar informasi, dan memberi bekal," ujar dia. 

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar rapat kerja dengan Mahfud MD di ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2020).

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, rapat kerja bersama Menko Polhukam akan membahas mengenai penyelesaian konflik yang terjadi di Papua.

"Hari ini kami mengundang para pihak yang terkait penyelesaian Papua, yang pertama kami ingin mendapat laporan terkait keamanan politik dan sosial," kata Bambang.

Baca juga: Mahfud Anggap Hasil Survei Elektabilitas pada Pilpres 2024 jadi Hiburan

Rapat kerja juga akan dihadiri Pimpinan DPR dan DPD. Sebab, Pimpinan MPR, DPR, dan DPD, akan berkunjung ke Papua pada awal Maret.

"Kami pimpinan MPR, DPR, dan DPD akan berkunjung ke papua tanggal 2 Maret sampai tanggal 5 untuk memastikan masalah keamanan, karenanya (kami) mendengar laporan tentang keamanan," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com