Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BP3S Kementerian Sosial Jajaki Kerja Sama dengan World Bank Indonesia

Kompas.com - 21/02/2020, 13:44 WIB
Inang Sh ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara meminta Kementerian Sosial (Kemensos) memperkuat social empowerement (pemberdayaan sosial), selain fokus dengan proteksi sosial

Permintaan Mensos itu ditujukan untuk menggencarkan kewirausahaan sosial dalam penanganan masalah kemiskinan.

Bahkan, sebelumnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI, Kemensos diberi target menggraduasi 1 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Oleh karena itu, kini Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial (BP3S) pun bergerak cepat melalui penjajakan kerja sama dengan World Bank Indonesia.

Baca juga: BP3S Gelar Pelatihan untuk Tingkatkan Kualitas Pekerja Sosial

Menurut Sekretaris BP3S, Harapan Lumban Gaol, BP3S yang memiliki tugas dan fungsi dalam Bidang Pendidikan serta Pelatihan SDM Kesejahteraan sosial (Kesos) juga akan menyediakan diklat.

Diklat tersebut ditujukan bagi pendamping sosial seperti diklat Training of Trainer (TOT) bagi Widyaiswara dan Pendamping Sosial.

Harapan menyampaikan pernyataan itu dalam rapat bersama World Bank Indonesia terkait kewirausahawan sosial di ruang rapat lantai V gedung Kementerian Sosial RI.

“Diskusi ini dimaksudkan untuk menerima masukan, terutama dari World Bank Indonesia tentang langkah-langkah untuk menjalankan kebijakan Kewirausahaan Sosial,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2/2020).

Tanggapan World Bank Indonesia

Sementara itu, World Bank Indonesia diwakili Senior Economist of World Bank Indonesia Changqin Sun menyampaikan kesediaannya memberi social assistance, khususnya dalam penyiapan SDM Kesos guna mewujudkan kewirausahaan sosial.

Ia pun memahami kebutuhan Kemensos untuk membangun social entrepreneurship dan modul e-learning yang baru.

Menurut dia, perlu pemahaman menyeluruh tentang kebutuhan apa yang ingin dibangun dan tujuan social entrepreneurship.

Baca juga: Memasuki 2020, BP3S Kemensos Perkuat Sinergi Kelembagaan dan SDM

“Ada dua macam KPM graduasi. Pertama, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah selesai program PKH atau tidak ada komponen bantuan sosial lagi dan KPM yang sudah meningkat kesejahteraannya,” kata Changgin.

Ia melanjutkan, perlu pendekatan yang berbeda dalam penanganan dan pendampingan untuk melakukan pelatihan kewirausahaan sosial dalam upaya meningkatkan kesejahteraan KPM.

Sementara itu, hadir dalam rapat ini, Kepala Pusat di lingkungan BP3S, antara lain Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesos, Pusat Penelitian Pengembangan Kesos, Pusat Pengembangan Profesi Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial, serta Pusat Penyuluhan Sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com