Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Stunting, Kemensos Kenalkan Program Sembako Murah

Kompas.com - 10/02/2020, 08:00 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial (Kemensos) Andi ZA Dulung mengatakan, program Sembako Murah merupakan bentuk transformasi dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Hasil dari transformasi ini salah satunya adalah bertambahnya komoditas pangan yang diberikan, seperti ikan, daging, sayur-sayuran, dan buah-buahan setelah sebelumnya hanya beras dan telur.

Bantuan ini diharapkan dapat membantu memberikan asupan protein kepada keluarga yang masuk kategori miskin. Tujuannya adaah untuk mencegah stunting.

"Stunting dapat dicegah dimulai dari ibu hamil. Asupan gizinya harus dijaga agar bayinya sehat dan cerdas," kata Andi dalam sambutannya di BRI Veteran Selatan, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca juga: Cegah Stunting, Kemensos Salurkan Program Sembako Melalui e-Warong

Dia mengatakan itu dalam acara pengenalan dan penyaluran program Sembako Murah kepada 160 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di e-Warong Maraja, Makassar, Minggu, (9/2/2020).

Andi menambahkan, dengan banyaknya pilihan komoditas pangan ini, para KPM memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri kebutuhan pangan yang ingin dibelanjakan.

Caranya dengan mencairkan dana dari rekening bank BRI dan membelanjakannya di e-Warong, agen binaan dari BRI.

Lebih lanjut, Andi pun mengimbau kepada e-Warong agar menjual sayur-sayuran dan buah-buah dengan jenis yang lebih banyak.

Baca juga: Perkuat Peran Pekerja Sosial Indonesia, Kemensos Lakukan Ini

Menurutnya, hal tersebut penting untuk pemenuhan gizi kepada para keluarga miskin.

Terlebih, lanjutnya, masing-masing daerah memiliki keunggulan komoditasnya.

"Misalnya, bisa disepakati dengan pemilik e-Warong, bulan ini menjual kacang panjang. Bulan depan ganti dengan kacang merah," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Selain bertambahnya bantuan komoditas pangan, program kali ini juga menambah nilai bantuan untuk uang yang semula Rp 110.000 per KPM menjadi Rp 150.000 per KPM.

Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Warga yang Tak Mampu Didaftarkan ke Kemensos

Untuk itu, Andi mengingatkan, uang (Rp 150.000) tersebut tidak boleh ditahan terlalu lama ketika sudah cair.

Sebab, jika mengendap terlalu lama di rekening, uang tersebut bisa kembali ke pemerintah.

Dia mengingatkan, untuk bulan Februari ini, dana bantuan tersebut akan cair pada 15 Februari.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com