Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Belum Tentukan Sikap soal RUU Ketahanan Keluarga

Kompas.com - 21/02/2020, 11:19 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PAN belum menentukan sikap terkait Rancangan Undang-undang (RUU) Ketahanan Keluarga yang belakangan menuai kontroversi.

Wakil Sekterataris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, partainya akan mempelajari draf RUU itu terlebih dahulu.

"PAN posisinya seperti apa? Apakah ikut mendukung atau tidak? Nanti kami pelajari dulu," kata Saleh di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020).

"Kan secara khusus drafnya masih ada di sana. Kami masih pelajari dulu," lanjut dia.

Baca juga: Komnas Perempuan Kritik RUU Ketahanan Keluarga, Berspirit Patriarki

Menurut Saleh, bukan tidak mungkin PAN nantinya akan mendukung RUU Ketahanan Keluarga untuk dilanjutkan ke tahap pembahasan.

Syaratnya, RUU Ketahanan Keluarga dalam kajian dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Jika ini dianggap penting dan dibutuhkan oleh rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, ya tentu PAN harus dukung," ujar dia.

"Dengan catatan, masukan-masukan dari masyarakat, memperbaiki subtansi materi dari undang-undang itu sehingga tidak menimbulkan kontroversi," lanjut Saleh.

Saleh mengakui, salah satu pengusul RUU Ketahanan Keluarga adalah Ketua DPP PAN Ali Taher.

Baca juga: RUU Ketahanan Keluarga Dinilai Diskriminatif Terkait Peran Suami dan Istri

Namun, Saleh menekankan bahwa Ali mengusulkan RUU itu bukan atas nama partai politiik, melainkan atas nama pribadinya sebagai anggota DPR RI.

Seseorang yang hendak mengusulkan sebuah RUU, lanjut Saleh, juga tidak membutuhkan izin fraksi partai politiknya.

"Itu kan dia atas nama pribadi. Dia ikut mengusulkan dengan temen-temen yang lainnya. Itu adalah haknya, silakan saja," lanjut dia.

Diketahui, RUU Ketahanan Keluarga menimbulkan kontroversi di masyarakat. Pasalnya RUU tersebut terkesan mengatur ranah privat keluarga.

RUU Ketahanan Keluarga diusulkan oleh lima anggota DPR yang terdiri dari empat fraksi.

Mereka adalah anggota Fraksi PKS Ledia Hanifa dan Netty Prasetiyani, anggota Fraksi Gerindra Sodik Mujahid dan anggota Fraksi PAN Ali Taher.

Baca juga: Jawaban Pengusul RUU Ketahanan Keluarga atas Kritik dan Kontroversi

Sedangkan anggota Fraksi Golkar Endang Maria Astuti menarik diri sebagai pengusul RUU Ketahanan Keluarga.

Ia mengakui, RUU Ketahanan Keluarga itu merupakan usulannya secara pribadi bersama rekan lain di DPR.

"Sebetulnya itu usulan pribadi dan memang sudah ditarik," kata Endang kepada wartawan, Kamis (20/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com