Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Aset Wawan di Australia, Ini Jawaban Saksi...

Kompas.com - 20/02/2020, 15:58 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggali keterangan mantan pegawai PT Bali Pasific Pragama (BPP) Fredy Prawiradiredja soal kepemilikan sejumlah aset milik Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan di Australia.

Hal itu dilakukan Jaksa Roy Riady kepada Fredy saat diperiksa sebagai saksi untuk Wawan, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (20/2/2020).

"Saudara pernah ingat Pak Wawan punya aset tanah dan bangunan di Australia?" tanya Jaksa Roy ke Fredy

"Iya, ada," kata Fredy.

Baca juga: Kasus Pangeran Banten Tubagus Wawan, Kuasa Oligarki untuk Korupsi

Fredy yang merupakan anak buah Wawan itu, tak tahu persis berapa banyak aset tanah dan bangunan yang dimiliki Wawan di Australia.

Hanya saja, Fredy teringat ketika Wawan mengajaknya nonton Formula 1 di Melbourne, Australia.

Ia pun mengonfirmasi keterangannya dalam penyidikan yang dibacakan Jaksa Roy di persidangan.

Menurut Fredy, Wawan memiliki aset berupa beberapa rumah di Australia.

Sumber uang dari pembelian aset tersebut bersumber dari uang atas ajuan-ajuan pembayaran yang pernah direkapitulasi oleh staf PT BPP bernama Farid.

Ajuan untuk pembayaran itu berasal dari proyek-proyek milik PT BPP.

"Benar ya?" tanya Jaksa Roy lagi.

"Benar," jawab Fredy.

Baca juga: Sidang Kasus Wawan, KPK Telusuri Transaksi Cicilan Alphard dan Mercedes Benz

Masih berdasarkan keterangan Fredy, Wawan pernah mengajak Fredy nonton Formula 1 di Melbourne.

Tak hanya itu, Fredy juga diajak oleh Wawan untuk melihat sejumlah rumah yang akan dibeli Wawan.

"Saudara menjelaskan, saat itu Pak Wawan di antar Pak Anton, Pak Herdi dan Pak Aldi Karim, warga negara Australia berdarah Indonesia. Pernah diajak Pak Wawan itu?" tanya Jaksa Roy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com